Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Asmara di Bawah Desingan Peluru

6 Agustus 2024   11:48 Diperbarui: 6 Agustus 2024   12:04 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, situasi semakin mendesak. Pada suatu pagi, ketika Hendra baru saja selesai menjalankan tugasnya, dia mendapatkan kabar buruk. Beberapa rekan pejuangnya telah mengetahui tentang hubungannya dengan Aline dan memutuskan untuk menyelidikinya lebih lanjut. Mereka merasa bahwa Aline mungkin berpotensi membahayakan misi mereka.

Hendra memutuskan untuk segera pergi ke desa dan memperingatkan Aline. Dalam perjalanan, dia merasa campur aduk antara kekhawatiran dan rasa bersalah. Ketika dia tiba di rumah Aline, dia melihat Aline sedang bersiap-siap untuk pergi. Aline terlihat sangat cemas.

"Ada apa, Hendra?" tanya Aline dengan nada panik.

"Aku baru saja mendengar kabar bahwa beberapa orang mulai mencurigai kita. Aku harus segera membawa kamu keluar dari sini sebelum semuanya terlambat," kata Hendra dengan tegas.

Aline tampak terkejut. "Tapi ke mana kita akan pergi? Dan bagaimana dengan keluargaku?"

Hendra meraih tangan Aline dengan lembut. "Aku tahu ini sulit, tapi kita harus segera pergi. Aku akan memastikan bahwa kamu aman, dan kita bisa mencari tempat yang aman sampai keadaan membaik."

Mereka segera bergegas keluar dari desa, melewati hutan dan medan berat, sambil mencoba menghindari patroli yang mungkin mencurigai mereka. Setiap langkah terasa berat, dan ketegangan yang mereka rasakan semakin meningkat. Namun, cinta mereka memberi mereka kekuatan untuk terus maju.

Setelah berhari-hari melarikan diri, mereka akhirnya menemukan sebuah tempat perlindungan di pegunungan yang terpencil. Di sana, mereka bisa beristirahat dan merencanakan langkah berikutnya. Meskipun situasinya belum sepenuhnya aman, mereka merasa sedikit lebih tenang.

Pada malam hari, di bawah bintang-bintang yang bersinar, Hendra dan Aline duduk bersama di luar tempat perlindungan mereka. Aline menatap Hendra dengan mata yang penuh rasa terima kasih dan cinta. "Terima kasih sudah menyelamatkanku, Hendra. Aku tahu bahwa kita mungkin menghadapi banyak kesulitan, tapi aku merasa sangat bersyukur karena kamu ada di sampingku."

Hendra memeluk Aline dengan lembut. "Aku akan selalu ada untukmu, Aline. Meskipun dunia di sekitar kita kacau, aku akan terus berjuang untuk kita."

Keduanya saling berpegangan tangan, merasakan kehangatan dan kekuatan cinta mereka yang tak tergoyahkan. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka belum berakhir, dan masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Namun, mereka percaya bahwa selama mereka bersama, mereka bisa mengatasi segala rintangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun