Lestari diam sejenak
"Dua hari belakang, suami saya pergi meminta piutang kepada Toni. Pulang dari sana saya tanyakan kepadanya, dapat uang piutang itu, tidak katanya. Dari perkataan para tetangga ada yang mengatakan terjadi percecokan kecil antara mereka sebelum mereka berpisah,"
"Siapa tetangga ibu yang menceritakan demikian?"
"Ibu Sari,"
"Baik bu, cukup sekian dulu keterangan ibu, nanti kalau kami perlu keterangan lagi mohon kerja samanya," kata Haris
"Baik pak, mohon segera ditemukan pelakunya pak," pinta Lestari memohon
"Baik bu, kami akan bekerja sebaik-baiknya. Kami mohon pamit,"
Haris dan Zainal keluar dari rumah mertua Lestari itu, lalu mereka bertanya kepada orang yang masih berkerumun di rumah duka, dimana rumah Sari. Setelah ditunjukan oleh salah seorang pelayat, kedua perwira polisi itu langsung menuju ke rumah Sari. Kebetulan Sari ada dirumah sedang mengangkat kayu yang agak besar ukurannya. Mereka yakin, kalau perempuan lain, pasti tidak mampu mengangkatnya, tetapi bagi Sari terlihat sangat mudah. Haris dan Zainal mengamati pekerjaan perempuan itu sebelum mereka menyapa perempuan itu
"Maaf bu, telah menganggu. Ada waktu ibu sebentar?" Tanya Haris
"Ya pak, silahkan masuk ke dalam rumah pak,"
Mereka memasuki rumah sederhana itu, mereka duduk di lantai beralaskan tikar