Sementara itu, di TKP, setelah mendengar keterangan dari Ali, ayahnya Azhari, Iptu Haris berkata
"Baiklah pak, keterangan bapak sementara cukup. Apa bila kami butuh keterangan lagi, bapak akan kami panggil kembali. Sekarang mari kita bersama pergi ke rumah sakit untuk mendengar keterangan dokter, bapak ikut kami" kata Haris.
Dengan mengunakan mobil patroli polisi, Haris, Zainal dan Ali serta seorang sopir polisi pergi kerumah sakit. Sebelum pergi, Zainal memerintahkan anak buahnya untuk mengumpulkan semua barang bukti termasuk karung yang digunakan pelaku membungkus korban. Kepada anggotanya juga, Zainal memerintahkan untuk mengumpulkan keterangan dari para nelayan yang melihat pertama sekali korban.
Tidak lama kemudian, mereka telah tiba di rumah sakit. Ali segera menjumpai Razak dan berbincang segala hal yang belum diketahui ayah dan anak tersebut. Sementara itu, Haris dan Zainal menjumpai dokter untuk menanyakan kondisi korban
"Dari hasil otopsi, badan korban dipenuhi luka memar dan di kaki serta lengan ada bekas luka," kata dokter yang memeriksa jenazah Azhari
"Mungkin korban dan pelaku sempat baku hantam sebelum korban dibunuh dengan memakai pisau," kata Haris menganalisis
"Bisa jadi," kata Zainal membenarkan
"Juga terdapat memar di belakang korban, semacam habis dipukul dengan sesuatu yang keras," tambah dokter itu
"Berarti, korban sebelumnya berkendaraan di depan pelaku, lalu pelaku datang dari arah belakang dan memukul belakang korban, sehingga korban jatuh dan tergores di aspal, itu yang menyebabkan luka di kaki dan lengan korban," kata Haris lagi
"Betul, dan pelakunya lebih dari satu orang. Minimal dua orang pelaku, karena kalau pelaku sendiri pasti tidak bisa memukul," tambah Zainal
Dokter mengangguk angguk membenarkan dugaan kedua perwira polisi tersebut. Dokter sangat kagum atas kepintaran keduanya dalam menganalisis kasus ini