"Siapa yang membunuh anak saya?"
Lalu komandan berkata kepada dua orang anggotanya
"Kalian pergi dulu dengan ambulan itu, kami menunggu tim baraskrim dari polres tiba. Sementara anda, maaf siapa nama anda?" Tanya sang komandan kepada Razak
"Razak,"
"Ya, Razak juga ikut ambulan,"
"Baik pak," Razak langsung naik ke dalam mobil ambulan. Ketika ambulan itu telah pergi, sang komandan memandang khalayak ramai.
"Bapak-bapak jangan pulang dulu. Terutama orang yang pertama yang menemukannya tadi. Kita tunggu bapak-bapak dari reskrim polres tiba dulu untuk diminta keterangan" pinta komandan kepada masyarakat yang berkumpul di TKP
Sementara itu, Razak yang lagi didalam mobil langsung menelepon ayahnya. Ayahnya mengangkat telepon. Sambil terisak-isak Razak berkata
"Ayah, abang sudah meninggal. Kata polisi, kemungkinan dia dibunuh. Tempat kejadiannya di Jembatan Asmara". Jembatan itu memang dikenal didaerah itu sebagai jembatan Asmara, karena setiap sore ada saja orang pacaran di jembatan itu. itu mungkin karena lokasi jembatan sangat sunyi.
"Apa kamu bilang. Ya Allah. Apa salah anakku. Ini kakak ipar kamu belum siuman lagi sejak subuh tadi. Dia pingsan. Kamu dimana sekarang?"