Hari Bhakti Adhyaksa merupakan hari yang dirayakan oleh Kejaksaan Republik Indonesia setiap tanggal 22 Juli. Hari ini memiliki makna penting dalam perjalanan sejarah penegakan hukum di Indonesia, karena menjadi momentum untuk refleksi dan peneguhan komitmen dalam menegakkan hukum yang adil dan bermartabat.Â
Hari Bhakti Adhyaksa kembali dirayakan dengan Hari Bhakti Adhyaksa ke-64 tahun 2024 mengusung tema peringatan yaitu, "Akselerasi Kejaksaan untuk Mewujudkan Penegakan Hukum Modern Menuju Indonesia Emas".
1. Sejarah Hari Bhakti Adhyaksa
Hari Bhakti Adhyaksa pertama kali diperingati pada tahun 1961. Penetapan tanggal 22 Juli sebagai Hari Bhakti Adhyaksa mengacu pada pembentukan Kejaksaan Republik Indonesia sebagai institusi mandiri pada tanggal tersebut.Â
Sejak saat itu, Kejaksaan terus bertransformasi dan beradaptasi dengan dinamika hukum dan sosial di Indonesia. Hari Bhakti Adhyaksa bukan hanya sekedar seremoni, tetapi juga menjadi waktu untuk mengevaluasi kinerja, memperkuat integritas, dan meningkatkan profesionalisme dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai penegak hukum.
2. Refleksi Kinerja Kejaksaan
Pada peringatan Hari Bhakti Adhyaksa 2024, evaluasi terhadap kinerja Kejaksaan dalam setahun terakhir menjadi sorotan utama. Dalam beberapa tahun terakhir, Kejaksaan dihadapkan pada tantangan yang semakin kompleks, mulai dari kasus korupsi besar, kejahatan siber, hingga kasus-kasus pelanggaran HAM. Refleksi ini penting untuk melihat sejauh mana Kejaksaan berhasil menjalankan tugasnya dengan baik.
Salah satu pencapaian signifikan adalah upaya pemberantasan korupsi yang menunjukkan hasil positif. Beberapa kasus besar berhasil diungkap dan ditangani dengan tegas, menunjukkan komitmen Kejaksaan dalam memberantas korupsi di semua lini.
Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja sama dengan lembaga-lembaga lain seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian. Namun, di balik pencapaian ini, masih terdapat tantangan besar dalam memastikan proses penegakan hukum berjalan adil dan transparan tanpa adanya intervensi dari pihak manapun.
3. Komitmen Kejaksaan di Era Digital
Era digital membawa tantangan baru bagi Kejaksaan. Kejahatan siber yang semakin canggih menuntut Kejaksaan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam menangani kasus-kasus tersebut.Â
Kejaksaan harus mampu mengikuti perkembangan teknologi agar tidak tertinggal dalam upaya penegakan hukum. Investasi dalam teknologi informasi dan pelatihan bagi jaksa menjadi krusial.
4. Penegakan Hukum yang Humanis
Selain menegaskan komitmen terhadap pemberantasan kejahatan, Hari Bhakti Adhyaksa 2024 juga menjadi momen untuk memperkuat aspek humanis dalam penegakan hukum. K
ejaksaan diharapkan tidak hanya fokus pada penghukuman, tetapi juga memperhatikan aspek rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi pelaku kejahatan, terutama bagi anak-anak dan remaja. Program-program diversion dan restorative justice terus dikembangkan sebagai alternatif penanganan kasus yang lebih humanis.
5. Integritas dan Profesionalisme
Integritas dan profesionalisme jaksa adalah kunci utama dalam menjaga kepercayaan publik terhadap institusi Kejaksaan. Pada Hari Bhakti Adhyaksa 2024, berbagai program penguatan integritas dan peningkatan kapasitas jaksa kembali ditekankan.Â
Pelatihan-pelatihan yang berfokus pada peningkatan keterampilan hukum, etika profesi, dan pemahaman terhadap isu-isu sosial menjadi bagian penting dalam upaya ini. Kejaksaan juga menggalakkan budaya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses penegakan hukum.
6. Harapan Kita Kepada Kejaksaan
Penegakan Hukum yang Adil dan Transparan
Masyarakat menginginkan penegakan hukum yang adil dan transparan. Harapan ini mencerminkan keinginan masyarakat agar hukum tidak tajam ke bawah namun tumpul ke atas. Setiap orang, tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau politik, harus diperlakukan sama di mata hukum.Â
Kejaksaan diharapkan mampu menjalankan tugasnya dengan transparansi penuh, mulai dari proses penyelidikan hingga penuntutan, sehingga masyarakat dapat melihat bahwa hukum benar-benar ditegakkan tanpa ada intervensi atau manipulasi.
Pemberantasan Korupsi
Korupsi adalah penyakit yang merusak sendi-sendi kehidupan bernegara. Dalam banyak kasus, korupsi terjadi di level tinggi pemerintahan yang melibatkan pejabat-pejabat penting. Masyarakat berharap kejaksaan dapat menjadi garda terdepan dalam pemberantasan korupsi.Â
Keberanian kejaksaan dalam mengungkap dan menuntut kasus-kasus korupsi, baik besar maupun kecil, akan menjadi indikator utama dalam upaya menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Perlindungan Hak Asasi Manusia
Dalam menjalankan tugasnya, kejaksaan harus selalu menghormati hak asasi manusia. Perlakuan yang manusiawi terhadap tersangka atau terdakwa adalah bagian dari tugas penting kejaksaan. Masyarakat berharap tidak ada lagi kasus-kasus penyiksaan, intimidasi, atau kekerasan dalam proses penegakan hukum.Â
Setiap tindakan jaksa harus mencerminkan penghormatan terhadap martabat manusia, sehingga keadilan tidak hanya tercapai dalam bentuk hukuman, tetapi juga dalam proses hukum yang dijalankan.
Profesionalisme dan Integritas
Profesionalisme dan integritas adalah dua nilai yang harus dimiliki oleh setiap jaksa. Kejaksaan diharapkan dapat diisi oleh individu-individu yang memiliki kompetensi tinggi, integritas kuat, dan etika profesional yang baik.Â
Masyarakat menginginkan jaksa-jaksa yang bekerja berdasarkan prinsip-prinsip keadilan dan tidak tergoda oleh praktek-praktek korupsi dan kolusi. Integritas yang tinggi akan membangun kepercayaan masyarakat terhadap lembaga kejaksaan.
Kecepatan dan Efisiensi Penanganan Kasus
Proses hukum yang lambat sering kali menjadi sumber ketidakpuasan masyarakat. Penundaan penanganan kasus dapat menimbulkan dampak negatif bagi korban maupun tersangka.Â
Oleh karena itu, kejaksaan diharapkan dapat menangani setiap kasus dengan cepat dan efisien tanpa mengorbankan kualitas penegakan hukum. Kecepatan dalam penyelesaian kasus akan memberikan kepastian hukum dan rasa keadilan bagi masyarakat.
Aksesibilitas dan Pelayanan Publik yang Baik
Pelayanan publik yang baik adalah cerminan dari pemerintahan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Kejaksaan diharapkan memberikan layanan yang mudah diakses dan ramah bagi semua lapisan masyarakat. Pelayanan yang baik mencakup kemudahan dalam mendapatkan informasi, bantuan hukum bagi yang membutuhkan, serta sikap yang profesional dari seluruh aparat kejaksaan.
Pendidikan Hukum dan Penyuluhan
Pendidikan hukum dan penyuluhan adalah langkah preventif yang penting dalam upaya mencegah kejahatan. Kejaksaan diharapkan aktif dalam memberikan edukasi hukum kepada masyarakat. Penyuluhan hukum yang berkelanjutan akan meningkatkan kesadaran hukum masyarakat, sehingga mereka dapat memahami hak dan kewajiban mereka serta terhindar dari tindakan-tindakan yang melanggar hukum.
7. Penutup
Peringatan Hari Bhakti Adhyaksa 2024 merupakan refleksi perjalanan panjang Kejaksaan dalam menegakkan hukum di Indonesia. Dengan segala tantangan dan dinamika yang ada, Kejaksaan terus berupaya untuk beradaptasi dan meningkatkan kinerja.Â
Komitmen terhadap pemberantasan korupsi, penanganan kejahatan siber, penegakan hukum yang humanis, serta peningkatan integritas dan profesionalisme jaksa menjadi fokus utama.Â
Semoga dengan semangat Hari Bhakti Adhyaksa 2024, Kejaksaan dapat terus memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan penegakan hukum yang adil dan bermartabat di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H