Anggotanya tersebut segera melaksanakan perintah komandan mereka. Polisi yang lain segera turun ke bawah jembatan, memeriksa mayat termasuk barang-barang yang dikenakannya. Mereka juga membuka dompet korban dan mencatat identitasnya. Polisi juga mendapatkan selembar sapu tangan berwarna merah di dalam karung yang mereka yakini itu punya korban. Lalu mayat itu dibawa kerumah sakit terdekat untuk di otopsi.
Ketika para polisi lagi menaiki mayat ke dalam mobil ambulan, Razak sampai ditempat itu. karena banyak orang ditempat itu, dia pun berhenti sejenak dan melihat apa yang terjadi. Dia terkejut melihat kendaraan abangnya tergeletak dan telah dipasang garis polisi.
"Pak, tunggu sebentar pak" kata Razak kepada salah seorang polisi.
"Itu kendaraan punya abang saya" kata Razak kemudian. Boleh saya melihat mayat di mobil ambulan itu pak?" pinta Razak
Sang komandan mengizinkan Razak melihat mayat yang ditemukan itu. Alangkah terkejutnya Razak, ternyata betul abangnya.
"Itu abang saya pak" kata Razak sambal menangis
"Berarti ini abang anda?" tanya komandan memastikan
"Iya pak. Apa abang saya kecelakaan pak?"
"Dugaan sementara tidak, karena perut abang anda ditusuk benda tajam. Kemungkinan pisau"
"Berarti dibunuh pak?" tanya Razak memastikan
"Iya, kami juga menemukan sapu tangan merah di dalam karung bersama korban. Apa itu punya abang saudara"