Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Karena Jus Alpukat, Cintaku Terikat

21 Juli 2024   01:21 Diperbarui: 21 Juli 2024   01:25 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jus Alpukat (sumber gambar: pixabay.com)

Devina menggeleng pelan. "Aku tidak tahu, Surya. Tawaran itu sangat menggiurkan, tapi aku tidak bisa membayangkan hidup tanpa Cahaya Cinta. Kafe ini adalah bagian dari diriku."

Surya menggenggam tangan Devina dengan lembut. "Kafe ini memang penting, tapi yang lebih penting adalah kebahagiaanmu. Apapun keputusanmu, aku akan mendukungmu."

Malam itu, Devina memutuskan untuk tidak menjual Cahaya Cinta. Ia menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak bisa diukur dengan uang. Kafe itu bukan hanya tempat bekerja, tetapi juga tempat di mana cinta mereka tumbuh dan berkembang.

Beberapa bulan kemudian, Surya merencanakan kejutan besar untuk Devina. Ia meminta bantuan teman-teman mereka untuk menghias kafe dengan bunga-bunga segar dan lilin-lilin romantis. Saat malam tiba, Surya mengajak Devina untuk makan malam di kafe.

Devina terkejut saat melihat perubahan di Cahaya Cinta. "Apa yang terjadi di sini? Semua ini untuk apa, Surya?"

Surya tersenyum dan membawa Devina ke tengah kafe, di mana sebuah meja sudah disiapkan dengan indah. "Ini adalah malam spesial, Devina. Aku ingin membuatmu merasa istimewa, seperti bagaimana kamu selalu membuatku merasa istimewa setiap hari."

Setelah makan malam yang romantis, Surya berdiri dan mengambil sesuatu dari saku jasnya. Ia berlutut di depan Devina, membuka sebuah kotak kecil yang berisi cincin berlian yang cantik. "Devina, kamu adalah cahaya dalam hidupku. Kamu membawa kebahagiaan dan cinta yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Mau kah kamu menikah denganku?"

Devina terharu dan air mata kebahagiaan mengalir di pipinya. "Ya, Surya, aku mau menikah denganmu. Aku mencintaimu lebih dari apapun."

Mereka berpelukan dengan penuh cinta, diiringi tepuk tangan dan sorakan dari teman-teman mereka yang bersembunyi di balik meja. Malam itu menjadi malam yang tak terlupakan bagi Surya dan Devina.

Beberapa tahun kemudian, Cahaya Cinta tetap berdiri kokoh. Kafe itu bukan hanya menjadi tempat favorit di kota kecil mereka, tetapi juga saksi bisu dari kisah cinta yang tumbuh di dalamnya. Surya dan Devina menjalani kehidupan yang bahagia, saling mendukung dan mencintai, menghadapi setiap tantangan dengan senyuman.

Kisah mereka membuktikan bahwa cinta sejati tidak mengenal batas. Cinta bisa tumbuh dari hal-hal sederhana seperti segelas jus alpukat. Dan ketika cinta itu kuat dan tulus, tidak ada yang bisa memisahkannya. Karena jus alpukat, cinta Surya dan Devina terikat selamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun