Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Karena Jus Alpukat, Cintaku Terikat

21 Juli 2024   01:21 Diperbarui: 21 Juli 2024   01:25 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jus Alpukat (sumber gambar: pixabay.com)

Sejak hari itu, Surya menjadi pelanggan tetap di Cahaya Cinta. Setiap pagi, ia datang untuk menikmati jus alpukat dan mengobrol dengan Devina. Mereka berbicara tentang banyak hal dari pekerjaan hingga mimpi-mimpi mereka, dari film favorit hingga buku-buku yang mereka baca. Seiring berjalannya waktu, perasaan Surya terhadap Devina mulai tumbuh. Ia jatuh cinta pada senyum manisnya, kebaikan hatinya, dan semangatnya yang tak pernah padam.

Namun, Surya ragu untuk mengungkapkan perasaannya. Ia takut bahwa jika ia mengungkapkan cintanya, ia mungkin akan merusak hubungan yang sudah mereka bangun. Jadi, ia memilih untuk diam dan menikmati setiap momen yang mereka habiskan bersama di kafe itu.

Suatu hari, saat Surya sedang menikmati jus alpukatnya, Devina mendekatinya dengan wajah sedikit gugup. "Surya, ada sesuatu yang ingin saya sampaikan."

Surya merasakan jantungnya berdebar-debar. "Apa itu, Devina?"

Devina duduk di sebelahnya, mengambil napas dalam-dalam sebelum berbicara. "Surya, saya... saya tahu ini mungkin terdengar aneh, tapi saya merasa kita sudah sangat dekat. Saya selalu menantikan kehadiran Anda di sini setiap pagi. Saya merasa bahagia setiap kali kita berbicara. Dan saya... saya rasa saya jatuh cinta pada Anda."

Surya terkejut namun juga lega. Ia tidak menyangka Devina memiliki perasaan yang sama. "Devina, saya juga merasa hal yang sama. Saya mencintai Anda sejak pertama kali kita bertemu. Tapi saya takut mengungkapkannya karena saya tidak ingin kehilangan Anda."

Devina tersenyum bahagia. "Anda tidak akan kehilangan saya, Surya. Cinta kita akan mengikat kita lebih kuat."

Sejak saat itu, Surya dan Devina menjadi pasangan yang bahagia. Mereka menghabiskan waktu bersama di kafe, menikmati jus alpukat, dan berbicara tentang segala hal. Cinta mereka tumbuh seiring berjalannya waktu, mengikat mereka lebih erat setiap hari. Cahaya Cinta bukan hanya menjadi tempat yang terkenal karena jus alpukatnya, tetapi juga karena cinta yang tumbuh di sana cinta yang dimulai dari segelas jus alpukat dan berakhir dengan kebahagiaan abadi.

Hari-hari berlalu dengan cepat. Surya dan Devina semakin dekat, menjalin kisah cinta yang indah di balik meja-meja kayu dan wangi kopi yang menguar di Cahaya Cinta. Mereka merayakan setiap momen kecil bersama, dari merancang menu baru hingga berbagi mimpi-mimpi tentang masa depan.

Namun, kehidupan tidak selalu berjalan mulus. Suatu hari, seorang investor besar datang ke kota dan tertarik untuk membeli Cahaya Cinta. Ia menawarkan harga yang sangat tinggi, jauh lebih besar dari nilai kafe itu. Bagi Devina, Cahaya Cinta bukan sekadar bisnis, tetapi juga rumah kedua yang penuh kenangan. Namun, tawaran itu membuatnya bimbang.

Surya merasakan kegelisahan Devina. "Apakah kamu benar-benar ingin menjual kafe ini?" tanyanya pada suatu malam saat mereka duduk di teras kafe, menikmati langit malam yang dipenuhi bintang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun