Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jiwa Seorang Pemimpin

19 Juli 2024   09:15 Diperbarui: 19 Juli 2024   09:20 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber gambar:https://www.merdeka.com/trending/8-ketangguhan-pasukan-elite-tni-bikin-tentara-asing-kagum-siap-tempur-di-semua-medan.html)

Saat matahari terbenam, pasukan kembali ke kamp dengan semangat tinggi. Sadril membawa berita kemenangan kepada Ade yang menunggu dengan cemas. Wajah Ade cerah dengan kebanggaan dan rasa syukur.

"Kau telah melakukannya, Letnan. Kita berhasil," kata Ade dengan mata berbinar.

Sadril mengangguk, matanya berbinar juga. "Ini semua berkat bimbinganmu, Kapten. Kau adalah pemimpin sejati yang telah menginspirasi kita semua."

Ade menepuk bahu Sadril dengan lembut. "Tidak, Letnan. Kau yang menunjukkan jiwa seorang pemimpin dalam setiap langkahmu. Kita semua belajar dari satu sama lain, dan itulah kekuatan kita."

Malam itu, di bawah langit yang dipenuhi bintang, para prajurit merayakan kemenangan mereka. Mereka tahu bahwa ancaman belum sepenuhnya hilang, tetapi mereka juga tahu bahwa dengan kepemimpinan yang kuat dan persatuan yang tak tergoyahkan, mereka bisa menghadapi apapun yang datang.

Kapten Ade dan Letnan Sadril berdiri di tepi perkemahan, menatap ke arah perbatasan yang kini lebih aman. Mereka tahu bahwa perjalanan masih panjang, tetapi dengan jiwa kepemimpinan yang saling mendukung, mereka siap untuk menghadapi tantangan apapun di masa depan.

Dalam kebersamaan dan semangat yang menyala, mereka menemukan arti sebenarnya dari kepemimpinan: keberanian, kepercayaan, dan pengorbanan demi kebaikan bersama. Dan itulah yang membuat mereka tak terkalahkan, bahkan dalam menghadapi musuh terberat sekalipun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun