Tanggal 7 November 2021, [Nisa bukan nama yang sebenarnya] mengehembuskan nafas terakhirnya di RSUD Anwar Makkatutu. Pada tanggal 20 Oktober lalu, Nisa telah meminum racun gramoxone yang mengakibatkan dia dirawat 15 hari dirumah sakit sebelum meninggal dunia.
Sebelum meminum racun, dikabarkan Nisa menyempatkan diri menjenguk ayahnya di rutan Bantaeng bersama ibunya. Dalam perjalanan pulang, Nisa merenge ke ibunya karena ingin meminum es kelapa, namun yang es kelapa yang ia maksud harus buatan ibunya dan harus dari pohon kelapa tidak jauh dari belakang rumahnya.
Setelah sampai kerumah, Nisa langsung mencari om. rumah panggung berdempetan, di teras rumah panggung, terdapat semacam jembatan kecil yang menghubungkan rumah Nisa dengan rumah tempat dimana nenek dan omnya tinggal. Di tempat itu, Nisa berteriak lantang menyuruh om nya segera memanjat pohon kelapa yang ia maksud. Namun karena hari Jum'at, om yang penyayang pada ponakan berjanji menuruti permintaan ponakan, tapi sepulang dari salat jum'at.
Nisa mempunyai adik berusia 9 tahun bernama Niwa [bukan nama yang sebenarnya]. Niwa sedikit tomboi dan banyak bergaul dengan anak laki-laki. Saat itu Niwa baru pulang bermain kelereng, berjalan masuk lorong dengan menggenggam segelas minuman ringan harga seribuan. Nisa meminta minuman yang digenggam Niwa, namun Niwa tidak memberikan karena hanya ada satu. Setelah itu Niwa melihat kakaknya menuju gudang rumah lalu masuk kamar. Saat Niwa hendak ke kamar mandi, suara orang sedang muntah terdengar dari kamar Nisa. Mendengar suara tersebut, Nisa memanggil Ibunya yang sedang berada di rumah tetangga.
Saat memasuki rumah, sebagai seorang ibu begitu terkejut melihat putri sulungnya sudah menghentak-hentakkan kaki dengan mulut berbusa. Dibawah bufet, terdapat tutup termos berisikan racun yang diduga sebagain telah diminum Nisa. Dengan reflek, Ibu Nisa membersihkan mulut anaknya dengan jari tengah sambil berteriak "oeee nak" dengan air mata bercucuran jatuh ke daster yang ia kenakan.
Sejam kemudian, Nisa di larikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Anwar Makkatutu Bantaeng untuk mendapatkan pertolongan pertama. Dalam ruang Instalasi Gawat Darurat, Nisa diberi obat hitam yang katanya obat penawar racun. Setelah itu Nisa terus muntah, sebagian muntahnya berwarna hijau.
Semua keluarga menangis melihat aksi nekat yang dilakukan perempuan berusia 19 tahun itu. Ayahnya yang sudah menjadi tahanan luar, berkesempatan merawat anaknya selama dalam rumah sakit.
TERTOLONG KEBIJAKAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN GRATIS
Tiga jam di IGD, salah seorang perawat mengenakan baju dinas berwarna biru dengan masker berlapis, datang menanyakan kelengkapan berkas Nisa. "Yang dibawa hanya KTP-nya Nisa pak" kata nenek Nisa. "Besok kan hari Sabtu, urus cepat itu karna terakhir dikumpul hari Senin, kalau tidak membayarki itu" kata nakes itu menjelaskan kepada keluarga Nisa sambil memperbaiki botol infus Nisa yang tidak jalan.
Kebetulan sekali waktu itu saya juga turut ke IGD melihat keadaan Nisa, saya bertanya ke salah satu perawat di luar pintu IGD, "Kalau orang minum racun begini, biasanya berapa malam didalam?", Tanya saya. "Kalau orang minum racun begini lama sekali pak, biasa sampai sepuluh hari bahkan lebih".