Mohon tunggu...
Afif Fanani
Afif Fanani Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis sebagai ingatan

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kajian Ekonomi Politik pada Platform Netflix Film "The Trial of Chicago 7"

2 Januari 2021   01:20 Diperbarui: 2 Januari 2021   01:34 1340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Trial of Chicago 7 (Foto: Netflix) 

Tidak hanya itu, ada juga polisi yang menyamar sebagai demonstran, juga aksi-aksi provokasi. Aksi demontrasi itu juga terjadi diberbagai negara seperti Negara Belarus, kerusuhan terjadi akibat sengketa pemilu yang dimenangkan oleh Alexander Lukashenko secara kontroversial.

Negara Thailand, rakyat berunjuk rasa akibat dari rasa frustasi karena kediktatoran kerajaan. Negara Kirgizstan, rakyat berunjuk rasa akibat hasil pemilu. Negara Mesir, rakyat berunjuk rasa menuntut Presiden Abdel Fattah El untuk mundur. 

Di Hongkong, rakyat melakukan aksi unjuk rasa penolakan RUU ekstradisi. Dan Amerika, aksi unjuk rasa menuntut keadilan atas kematian George Floyd. Dari apa yang kita lihat, film 'The Trial of Chicago 7' ini kemudian menjadikan suatu cerminan budaya bangsa juga sebagai media representasi sebuah kondisi tatanan sosial suatu bangsa.

Dengan demikian, sebuah pemahaman industri perfilman pada distribusi dan eksebisi film tentunya tidak bisa dipisahkan dari isu ekonomi politik global. Hal tersebut dikarenakan kelangsungan industri film mutlak berada dalam alur dan arus ekonomi global sebagai basis infrastruktur, sehingga dinamika ekonomi global turut memberi pengaruh terhadap kelangsungan industri film tersebut. 

Dinamika industri film juga terkait dengan atmosfer politik khususnya dalam hal kecenderungan-kecenderungan global dan kebijakan regulasi ekonomi yang mempengaruhinya serta kebebasan berekspresi yang menjadi latar industri film tersebut dijalankan.

Sebagaimana dikemukakan oleh Kukuh Yudha Karnanta dalam artikel yang berjudul Ekonomi Politik Film Dokumenter Indonesia Dependensi Industri Film Dokumenter Indonesia kepada Lembaga Donor Asing yang dimuat dalam Jurnal Lakon Vol. 1 No. 1 tahun 2012 menyebutkan bahwa dalam konteks kajian media, Vincent Mosco mendefinisikan ekonomi politik sebagai studi mengenai relasi-relasi sosial khususnya relasi-relasi kekuasaan yang terkait secara mutualistik dalam menyusun proses ekonomi: produksi, distribusi, dan konsumsi atas sumber daya, Mosco menyebut ekonomi politik merupakan pendekatan vital dalam kajian media yang bersifat komprehensif yang melingkupi studi mengenai kontrol kekuasaan (kebijakan), produksi media, dan kehidupan sosio-kultural di mana media tersebut diedarkan.

Sedangkan menurut Dola Perdini Putri, Reni Nuraeni, Maylanny Christin, Mohamad Syahriar Sugandi dalam artikel berjudul Industri Film Indonesia Sebagai Bagian Dari Industri Kreatif Indonesia yang dimuat dalam Jurnal Liski Vol. 3. No. 1 tahun 2017 menyebutkan bahwa industri film sebagai bagian dari industri kreatif dalam memproduksi, mendistribusi dan mengeksebisi dimana film itu selain sebagai komoditas ekonomi maupun politik juga berfungsi sebagai sarana penerangan, hiburan, dan pendidikan yang edukatif. Karena film sendiri merupakan budaya yang punya nilai ekonomi dan memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi.

Industri perfilman tentunya tidak terlepas dari wacana mengenai ekonomi politik global yang dipahami mengusung agenda kapitalisme global. Lantaran isu politik yang terjadi di Indonesia juga diberbagai banyak negara kini sedang memanas. 

Pembahasan mengenai industri perfilman ini juga bisa kita lihat dari ekonomi global, karena entitas bisnis yang sangat penting dalam pengelolaan rantai pasokan produksi film.

Hal ini menjadi sangat menarik, sebagaimana kita pahami bahwa isu politik yang terjadi dibanyak negara juga di Indonesia. Sebuah Industri perfilman media Platform Netflix terkait distribusi dan eksebisi menjadikan film 'The Trial of Chicago 7' ini sebuah momentum. 

Menjadikan film tersebut sarana penerangan, hiburan, pendidikan yang edukatif untuk mengambil sikap atas isu politik yang terjadi juga sebagai potensi keuntungan dalam nilai ekomoni. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun