Selain dari itu, pasti terdapat beberapa kata atau istilah dalam suatu karangan yang sulit dipahami. Membuat resume ini juga harus melibatkan sumber daya lain supaya dapat memahami kata atau juga istilah yang sulit.
2. Menemukan Gagasan Utama
Setelah membaca karangan/ tulisan dengan secara berulang-ulang, tentunya kita akan dapat menemukan gagasan utama atau pikiran utama tulisan tersebut. Kita wajib untuk mencatat gagasan utama dari tulisan tersebut supaya bisa membuat ringkasan yang sesuai.
Dalam sebuah karangan/ tulisan, tidak semua paragraf itu mengandung gagasan pokok. Oleh sebab itu, penting untuk kita menemukan gagasan utama itu dengan secara teratur supaya penulisan resume nya itu tidak melebar.
3. Menulis Resume
Setelah menemukan gagasan pokok dari sebuah karangan/ tulisan, tentunya kita juga mempunyai gambaran umum tentang resumenya. Perlu untuk diperhatikan bahwa untuk membuat resume ini haruslah disesuaikan dengan teks/ naskah aslinya.
Penggunaan kata serta kalimat dalam resume oti juga sebaiknya menggambarkan isi dari teks aslinya. Namun, kita juga tidak boleh menambahkan pendapat pribadi di dalam resume tersebut, apalagi jikapendapat pribadi yang kita tambahkan itu bertentangan dengan naskah aslinya.
Sebaiknya resume ini menggunakan bahasa Indonesia yang mudah untuk dicerna oleh siapa saja. Walaupun di dalam naskah aslinya itu terdapat banyak istilah atau juga kata yang sulit untuk dimengerti, kita dapat menuliskannya dalam bahasa yang lebih mudah di dalam resume.
Sesuai dengan pengertian resume itu sendiri, maka kalimat dalam resume itu tidak perlu bertele-tele. Resume itu seharusnya dibuat dalam bentuk ringkasan yang padat, tetapi tetap dapat mewakili isi dari naskah aslinya.
4. Membaca Ulang Resume yang Dibuat
Selanjutnya, setelah resume itu selesai dibuat maka pembuat resume itu juga harus membacanya kembali untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan penulisan. Beberapa hal yang perlu diperiksa itu seperti :