Mohon tunggu...
Avrilia Maharani
Avrilia Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

Seorang mahasiswi semester 4 yang bermimpi untuk dapat melakukan semhas di semester 7, amiin.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih Dekat 4 Model Pembelajaran Orang Dewasa

16 Juni 2023   21:25 Diperbarui: 16 Juni 2023   21:29 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Langkah-langkah Penerapan Number Head Together

  • Siswa dibagi ke beberapa kelompok. Masing-masing siswa dalam kelompok diberikan nomor.
  • Siswa diberi tugas atau pertanyaan oleh guru dan semua kelompok mengerjakan tugas yang telah diberikan.
  • Masing-masing kelompok mendiskusikan jawaban yang paling tepat dan masing-masing anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut.
  • Guru memanggil salah satu nomor secara acak. Kemudian siswa dengan nomor dan kelompok yang dipanggil diperintahkan maju ke depan untuk mempresentasikan jawaban dari hasil diskusi bersama kelompok.

Kelebihan dan Kekurangan Number Head Together

Kelebihan model pembelajaran ini yaitu dapat meningkatkan kepercayaan dalam kemampuan berfikir, mengembangkan kemampuan dalam mengungkapkan suatu ide, dapat membantu siswa untuk respect serta menerima perbedaan pada orang lain, dan meningkatkan rasa tanggung jawab. Kemudian kekurangan pada penerapan model pembelajaran Number Head Together yaitu pembelajaran ini memungkinkan terjadinya pengulangan nomor yang sudah dipanggil, setiap anggota tidak memiliki kesempatan untuk menjawab pertanyaan, dan membutuhkan waktu yang relative lama untuk dapat memahami materi karena ada diskusi kelompok dan kelas.

4. Model Pembelajaran Students Teams Achievement Divison (STAD)

  • Pembelajaran kooperatif STAD merupakan model pembelajaran yang mendorong siswa untuk lebih aktif, mandiri, dan meningkatkan rasa percaya diri dalam diri siswa. Dalam model pembelajaran ini siswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok dengan jumlah 4-5 orang dalam setiap kelompoknya baik laki-laki maupun perempuan dengan kemampuan akademik yang berbeda pada setiap anggotanya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan penguasaan materi pada setiap kelompoknya.

  • Langkah-langkah Penerapan STAD
  • Membentuk kelompok yang anggotanya empat orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan lain-lain).
  • Guru menyajikan pelajaran. Kemudian memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota- anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
  • Guru memberi kuis atau pertanyaan kepada seluruh peserta didik.
  • Memberi evaluasi,
  • Kesimpulan.

Kelebihan dan Kekurangan STAD

Model pembelajaran STAD memiliki kelebihan yaitu menumbuhkan rasa kebersamaan antar anggota kelompok, adanya peran aktif pada setiap siswanya, antar anggota saling membantu memberikan pemahaman, serta dengan metode ini dapat memudahkan pengajar untuk melakukan monitoring. Kekurangan STAD diantaranya model pembelajaran STAD memiliki kekurangan yang mana model pembelajaran ini dalam pelaksanaannya memerlukan waktu yang cukup lama, kemudian jika dalam satu kelas terdapat banyak kelompok kecil bisa menyebabkan pengajar kurang maksimal dalam melakukan monitoring, serta pengajar dituntut untuk bekerja lebih cepat dalam proses pembelajaran.

Referensi:                                         

Sujarwo, S. (2007). Strategi Pembelajaran Partisipatif Bagi Belajar Orang Dewasa (Pendekatan Andragogi). Majalah Ilmiah Pembelajaran, 3(2).

Octavia, S. A. (2020). Model-model pembelajaran. Deepublish.

Meilani, R., & Sutarni, N. (2016). Penerapan model pembelajaran cooperative script untuk meningkatkan hasil belajar. Jurnal pendidikan manajemen perkantoran, 1(1), 176-187.

Christina, L. V., & Kristin, F. (2016). Efektivitas model pembelajaran tipe group investigation (gi) dan cooperative integrated reading and composition (circ) dalam meningkatkan kreativitas berpikir kritis dan hasil belajar ips siswa kelas 4. Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 6(3), 217-230.

Astutik, P., & Wulandari, S. S. (2021). Analisis Model Pembelajaran Number Head Together Dalam Meningkatkan Keaktifan Siswa. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP), 9(1), 154-168.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun