Pengaruh Ekonomi Kreatif Dalam Program Festival Gandrung Sewu
Acara Gandrung Sewu yang memulaikan acara perdananya pada tahun 2012, berhasil mengambil perhatian masyarakat sebagai salah satu acara festival besar yang diadakan di Kabupaten Banyuwangi, dan juga berpengaruh untuk memberi stimulan bagi perekonomian dan rasa bangga terhadap masyarakat Banyuwangi karena budaya mereka bisa setara bagusnya dengan budaya lain.
 Dalam bidang pariwisata, Gandrung Sewu dan juga memberi dongkrakan untuk meningkatkan status kepariwisataan di Banyuwangi, dengan ditambahkan dengan berbagai tempat wisata dan program festival lainnya, Banyuwangi menjadi salah satu daerah maju yang disebabkan oleh penggerakan ekonominya dengan kepariwisataan sebagai salah satu faktornya.
 Terlihat dalam acara tahunan ini, banyak sekali dampak dari program Banyuwangi Festival ini, salah satunya munculnya banyak UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), tetapi bukan hanya sekedar UMKM biasa, banyak dari usaha-usaha ini menggunakan pandangan kreativitas mereka untuk menambahkan eksposur Banyuwangi sebagai daerah yang perekonomiannya bisa menyaingi daerah tetangganya, termasuk daerah Bali. Ketika acara Gandrung Sewu dimulai, banyak masyarakat dan juga orang dari luar daerah Banyuwangi datang ke Pantai Boom (tempat Gandrung Sewu dilaksanakan) untuk menyaksikan acara ini, dengan ramainya masyarakat datang, ramai juga bisnis UMKM-nya.
 Dengan adanya internet dan sosial media, masyarakat dan pihak Pemkab Banyuwangi mulai untuk kampanye budaya-budaya mereka ke dalam dunia digital ini. Dan dengan besarnya eksposur dari kampanye-kampanye tersebut, orang mancanegara mulai melirik pada Banyuwangi dengan budayanya. Banyak orang yang memiliki ketertarikan belajar budaya Banyuwangi, ini juga memberi kesempatan kepada orang-orang yang masih belum berkesempatan untuk promosi pelestarian budaya mereka.
Kesimpulan
 Secara keseluruhan, Gandrung Sewu hanya salah satu dari banyak festival yang dilaksanakan di Banyuwangi. Hingga saat ini Kabupaten Banyuwangi memiliki hampir 100 festival yang dilaksanakan setiap tahunnya, ini melihat bahwa perekonomian berbasis pariwisata bisa membuahkan hasil yang banyak bagi daerah penyelenggaranya. Tidak hanya dilihat dari perspektif perekonomiannya, festival-festival ini dapat melestarikan budaya asalnya dan dapat berkompetisi dalam tingkat nasional, bahkan internasional. Tari Gandrung yang awalnya digunakan untuk sebagai syukuran atas panen besar, bisa berubah menjadi ikon kebanggaan masyarakat Banyuwangi, hal tersebut jelas tidak bisa dilakukan tanpa komitmen masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, yang terus mempromosikan budaya-budaya yang lain hingga saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H