Menjadi diri sendiri adalah sebuah proses dimana kita berusaha untuk mengenal diri kita lebih dalam lagi. Ini bukan soal nama, ini bukan soal latar belakang keluarga, ini bukan soal lingkungan disekitar kita, namun juga segala hal yang bisa dilakukan oleh diri kita sendiri.
Misalkan kita punya kelebihan dan kemampuan yang mana orang lain belum tentu memiliki kemapuan yang seperti itu, dan ini memang harus kita gali dalam diri kita. Begitupun sebaliknya misalkan orang lain mampu melakukan sesuatu namun kita tidak mampu seperti orang lain.
Nah, ini harus kita tahu dan barulah kita bisa menjadi diri sendiri. Selain itu cita-cita dan keinginan kita tau dan kita bisa ukur ketika kita sudah mengenal diri kita sendiri dan menjadi diri kita yang seutuhnya.
Bayangkan saja di luar sana banyak orang yang tidak percaya diri dan tidak yakin dengan kemampuan yang dimilikinya karena mereka belum mampu menjadi dirinya sendiri. Mereka tidak percaya dengan kemampuan yang mereka miliki. Yang menjadi tolak ukur dia bukan dirinya sendiri melainkan orang lain. Karena orang lain bisa melakukan a, bisa melakukan b, dan mereka terpacu atau fokus pada orang lain.
Sedangkan kemampuan yang ia miliki tidak dilirik sama sekali. Sehingga akan menjadi bangkai yang tidak terurus. Karena kemampuan kita atau skill kita jika tidak diasah dengan baik dan lama-lama jika dibiarkan akan musnah. Maka dari itu mari kita belajar menjadi diri kita sendiri.
Terkait hal itu di sini ada lima cara yang bisa kita lakukan untuk menjadi diri kita sendiri. Apa saja caranya, yuk simak penjelasannya.
Pertama, temukan passion mu. Apakah anda tahu apa yang dimaksud dengan passion?
Secara garis besar banyak orang menyimpulkan passion ini adalah apa yang sering kita lakukan secara terus-menerus tapi kita senang dan kita gembira. Walaupun sejatinya kita nggak dapat uang dari situ, kita nggak dapat materi dari situ, tapi kita senang.
Banyak orang menyebutnya itu adalah sebuah passion. Misalnya Anda sering bernyanyi dengan teman-teman anda walaupun anda nggak dikasih uang sama orang tapi anda tetap senang gitu. Bisa jadi itu merupakan passion anda. Inilah yang harus anda gali. Dengan cara menggali passion Anda seperti itu kemudian dikembangkan dan lama-lama akan menjadi jati diri anda.
Kedua, Anda harus menciptakan bukan mengikuti. Apakah anda tahu perbedaan antara pencipta dan pengikut. Jadi pencipta itu adalah seorang kreator, yang membuat sesuatu sedangkan orang yang mengikuti biasa kita sebut dengan followers. Ada orang berkarya diikuti seperti di Instagram sebagai followers. Padahal kita juga mampu seperti orang lain. Dan kita juga memiliki kemampuan seperti orang lain.
Tetapi kenapa kita malah sering menjadi pengikut saja atau followers saja, sehingga tidak ada penciptaan dalam diri kita yang tidak dapat kita explore dengan baik.
Persoalannya adalah mungkin kita malu lah, kita takut lah, kita khawatir lah, tapi jika kita selama-lamanya membayangkan hal seperti itu kapan kita bisa maju. Terkadang kita suka sama postingan orang, suka sama video orang, tapi kenapa tidak pernah terpikir untuk bagaimana kita seperti mereka.
Mereka itu yang Anda lihat terlihat luar biasa di media sosial mereka juga sama dengan Anda ataupun anda lebih baik daripada mereka. Cuma perbedaannya mereka bisa nge-create, mereka bisa membuat, menciptakan sedangkan anda hanya bisa memfollow dan mengikutinya. Kapan anda bisa berkembang kalau mindset anda hanya sebagai pengikut.
Ketiga, jangan ragu untuk  mengikuti kata hati anda. Misalnya kata hati kita berkata a maka kita harus mengikuti dia. Dan misal kata hati kita berkata b maka kita harus mengikutinya. Biasanya hati itu tidak pernah bisa bohong. Anda memaksa anda seperti orang lain kata hati anda memaksa untuk menjadi diri Anda sendiri.
Maka tetap anda akan menjadi diri sendiri bukan orang lain. Sampai kapan anda menjadi orang lain dan bergaya seperti orang lain semua persis sama seperti orang lain tidak akan pernah bisa. Kalaupun bisa anda tidak memiliki ciri khas yang bisa menjadi daya tarik anda dari banyak orang. Karena anda sama seperti orang lain, dan anda belum bisa menjadi diri Anda sendiri yang seutuhnya.
Keempat, fokus pada kemampuan terbesar anda. Semua orang punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jika anda memiliki kemapmuan di bidang tertentu maka harus ditekuni. Jadikan kelebihan dalam diri anda sebagai identitas diri anda. Agar orang dapat mengenal anda.
Kelima, bersyukur dan terima diri Anda sendiri apa adanya. Apa yang Anda punya harus anda syukuri. Anda harus fokus pada kelebihan anda sendiri jangan terpaku pada orang lain.
Anda itu harus bersyukur karena belum tentu kemampuan yang anda miliki dimiliki oleh orang lain. Jika diri Anda merasa kurang puas maka tidak adanya bahagia dalam hidup anda. Anda akan berharap lebih, lebih, dan lebih. Padahal Tuhan sudah memberikan anda kelebihan dan juga memberikan anda kekurangan. Orang lain pun juga sama tetapi mungkin yang dikasih itu beda-beda.
Jangan iri melihat orang lain yang lebih dari kita. Mereka juga mempunyai kekurangan. Kita saja yang sering melihat kelebihannya saja tidak dalam kekurangannya. Tetap fokus dalam diri sendiri, jangan fokus sama orang lain. Dan jangan dengarkan orang mau berkata apa sama kita. Kita harus tetap fokus sama diri kita sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H