Mohon tunggu...
Dokter Avis
Dokter Avis Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Anak

Saya dr. Hafiidhaturrahmah namun biasa disapa Avis, dokter umum dari FK Univ Jenderal Soedirman, dokter anak dari Univ Gadjah Mada. Awardee Beasiswa LPDP-PPDS Angkatan 1. Saat ini bekerja di RS Harapan Ibu Purbalingga. Monggo main di blog saya www.dokteravis.net

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tips Persiapan Ujian PPDS Anak di UGM (Part 2-end)

14 Agustus 2015   22:13 Diperbarui: 14 Agustus 2015   22:13 3055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Lakukan semua tindakan berdasarkan prinsip dasar UGM dan RSUP Sarjito yaitu pasien safety. Ini super duper penting. Semua alat PF mulai dari timbangan, termometer, stetoskop,tensimeter, midline lengkap sudah disediakan. Jangan lupa cuci tangan sebelum menyentuh pasien, hangatkan tangan anda, sembari berkenalan dengan pasien selayaknya anda dokter. Di bagian ini anda diminta untuk menuliskan kelainan yang anda temui. Tapi di bagian ini mereka ingin lihat seperti apa anda memeriksa pasien lengkap dari ujung kepala hingga kaki. Lakukan itu, tidak perlu khawatir jika ada bagian yang terlupa.

 

Jujur dulu awalnya saya bingung masa iya harus lengkap tapi ya bagitulah. Misalnya saja anak gak panas kenapa saya mesti cek suhu dih. Kenapa juga saya mesti tensi si anak. Hal sederhana yang sekarang baru saya renungkan ujian pemeriksaan fisik itu lagi lagi menggambarkan seperti apa keseharian kita dengan pasien. Malu sendiri mengingat ujian fisik saat itu banyak yang terlewat apalagi pas keluar ruangan dan sadar alias baru lihat ada palu reflek dll. Arrrggh gimana dong kelewatan gitu. Santai aja,  pastikan anda selalu berkomunikasi dengan pasien.

 

Misalnya saja anda sedang memeriksa parunya, minta anak tarik napas. Atau saat anda memeriksa perutnya, bilang ke anak untuk katakan sakit jika tekanan tangan kita membuatnya tidak nyaman. Jangan sampai pasien kita merintih atau auuu saat ujian. Alamaaak bahaya karena kita bisa dikira menyakiti pasien.  Jangan lupa juga lepas baju pasien kalau memeriksa paru, jantung, atau perutnya. Haram hukumnya memeriksa pasien dengan stetoskop menempel pada baju.

 

Dan yang terakhir ucapkan terima kasih pada pasien sambil cuci tangan lagi. Bagian sederhana begini jujur sering dilupakan dan terkadang kita jatuh karena hal sederhana yang tidak kita sadari.Beruntung jika ada yang langsung mengoreksi kesalahan kita sehingga ke depan kita tidak melakukan kesalahan yang sama lagi.

 

 

Ujian wawancara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun