Saya pecinta film tapi jujur kali ini nonton Ant Man karena ketidaksengajaan saja. Mengingat padatnya aktivitas, saya biasanya tidak mengagendakan waktu khusus untuk pergi ke bioskop. Eh, pas ada Ant Man ini keluar di tiga hari pertama kok ya ndilalah saya sempet nonton duluan. So, jujur trailer yang cukup menggoda di Youtube menjadikan saya berpikir film ini akan sama dengan berbagai film besutan Marvel lainnya. Yah seperti laksananya superhero dari mulai Superman sampai Spiderman, saya tidak menaruh ekspektasi berlebihan ketika menonton Ant Man.
Â
Terkejut di Menit Pertama
Jujur karena kali ini nontonnya tidak disengaja, saya baru dapat kursi di deretan ketiga dari depan. Ruangan studio sudah penuh sesak dengan rombongan keluarga yang masih dalam momen lebaran. Film dibuka dengan hal menarik ketika memperkenalkan Paul Rudd sebagai pemeran utama bernama Scott Lang yang ternyata narapidana. Saya tidak pernah membaca versi komiknya langsung tapi konon berdasar gosip yang beredar di Hollywood sana, film ini tidak jauh beda dari versi komiknya termasuk asal muasal superhero. Bagi saya ini hal unik karena stigma pertama ketika melihat tahanan adalah penjahat. Wah keren neh penjahatnya bakalan dijadikan tokoh utama.
Namun, bukan itu yang membuat saya terkejut di awal film berputar. Kehadiran Michael Douglass yang berperan menjadi tokoh utama bernama dr. Hank Pym inilah yang membuat saya terkejut. Bersetting tahun 1989, dr.Pym muda benar-benar diperankan oleh Douglass sendirian. Saya berulang kali mikir ini mirip banget dengan versi mudanya aktor legendaris Douglass tapi beda banget ama versi dr.Pym yang tua. Wah keren banget nih make up artistnya.
Â
Â
Â
Tapi kekerenan ini buyar ketika adegan berikutnya dr.Pym melayangkan tinju ke rekan kerjanya yang bersikokoh ingin mengembangkan partikel pym. Jika diperhatikan dengan sangat detail, darah yang menetes di hidung ini mendadak hilang padahal harusnya si aktor masih berdarah. Dan mendadak juga si hidung berdarah muncul kembali. Ini memang hanya sepersekian detik tapi bagi mata penggemar film seperti saya mendadak saya merasa "OMG...serius ada missed ginian". Ketidaktelitian pertama yang tertangkap mata saya ini membuat saya mulai memasang alarm "aware". Biasanya beberapa film yang saya temukan missednya di adegan pertama, maka akan tertangkap adegan-adegan kurang teliti lainnya.
Ini Dia Kesalahan Lainnya
Tidak sengaja menangkap adegan tonjok hidung hingga berdarah yang mendadak darahnya ilang, ternyata tebakan saya benar. Beberapa adegan setelahnya yang berhubungan dengan darah pun banyak kurang dikemas secara teliti. Mendadak pusing karena ini Marvel yang bikin loh, bukan kelas sembarangan. Masa iyak hal detail begini bisa tidak terlihat saat pengeditan dilakukan. Ya kalau cuma satu bisa ditolerir lah, tapi ini di setiap adegan darah masa begini terus.
Baiklah bagi yang belum nonton ada baiknya memperhatikan hal ini. Saya harap sih ini murni kesalahan mata saya aja yang menangkap hal detail jadi maafkan jika saya malah membuka aib si Ant Man. Saya gregetan sih (saking gregetannya pengen bikin tulisan versi English). Ini dia adegannya:
Kesalahan pertama
Tonjok Hidung Berdarah di menit pertama yang dilakukan dr.Pym ke koleganya. Darah muncul di hidung lalu menghilang dan muncul lagi. Perpindahan adegannya sepersekian detik jadi kudu jeli melihatnya.
Â
Kesalahan kedua
Ant Man Latihan Tinju ama Hope ini muncul dalam trailernya dimana Evangeline Lilly yang menjadi anak dr.Pym melatih Scott Lang cara memukul yang baik. Bukan tentang pukulan tapi tentang posisi jatuh si Scott dalam latihan pukul memukul itu. Sebelum dipukul dia berada di kiri layar tapi posisi jatuhnya ketika Hope mengulurkan tangan ada di kanan. Ah ini saya harap mata saya yang salah.
Â
Â
Kesalahan ketiga
Â
Tembak-tembakan di akhir film dimana dr.Pym terkena tembakan dan jatuh di lantai. Jika tidak salah yang terkena adalah dada bagian kanan atas dan darah menetes. Sayangnya ketika jatuh dan anaknya menolong, darah itu lenyap. Lalu masih lenyap ketika dibawa keluar gedung dan muncul lagi ketika ditolong tenaga medis. Entahlah mungkin maksud si penembak memang hanya melukai jadi sengaja sebelah kanan yang digambar darah walau kita tahu yak jantung posisinya di kiri. Ah, saya gak bahas ini dari segi medis karena ini lagi bahasan dari segi ketelitian dan konsistensi adegan aja.
Kesalahan keempat
Makan di meja makan si artis Abby Ryder Fortson di akhir film dimana seluruh keluarga sudah menjadi baik kembali ini cukup menganggu. Memang saya akui banyak film yang tidak dapat menampilkan hal detail dan tersandung jika sudah melibatkan anak, piring, dan makan sendiri. Maklum namanya juga anak-anak yang butuh berulang kali pengambilan scene jadi penyatuan gambarnya bisa bermasalah jika tidak detail. Nah si Abby yang menjadi Cassie Lang, anak dari Ant Man ini ketika makan ada makanan yang berkurang lalu kembali ke bentuk pertama dan berkurang lagi. Harusnya sih ketika makan ya makanan akan terus berkurang.
Â
Â
Sarat Hiburan
Terlepas dari ketidaktelitian di atas, saya akui Ant Man berbeda dengan kebanyakan film superhero lainnya. Saya tidak pernah mendengar tawa yang sedemikian banyak seperti tawa yang saya dengar dari penonton ketika kami menonton Ant Man dibandingkan film superhero lainnya. Bahkan tawa ini merata hampir ada di seluruh bagian scene. Salut dan angkat topi untuk penulis skenarionya Andrew Barrer, Gabriel Ferrari, dan Adam McKay. Yang paling fresh dan berhasil mencuri perhatian besar di film ini tentu saja kehadiran Michale Pena yang berperan menjadi Louis, teman Scott. Cara dia menceritakan runtutan kejadian dengan suara yang didubbing ke wajah para pemain lain adalah hal cerdas dan menghibur yang berhasil memancing tawa di setiap kehadirannya. Louis ini bahkan mengajak dua rekan lainnya menjadi tim perampok yang akan membuat Scott mencuri baju semut.
Â
Â
Tidak hanya mengundang tawa, Ant Man menghadirkan orang biasa yang cerdas dalam sosok Scott. Walaupun saya juga kaget ternyata untuk menjadi sosok ini si Paul Rudd harus rela bersusah payah menurunkan 10 kilo dan keluar masuk gym membentuk otot perutnya selama setahun penuh. Jarang loh super hero yang dasarnya sudah cerdas seperti Ant Man ini. Lihat saja cara dia merampok bank dan juga membobol sistem keamanan dengan menggunakan bahan rumah tangga. Bahkan ketika harus membuat sidik jari buatan. Saya merasa melihat perpaduan film detektif dalam superhero. Berbeda dengan kebanyakan superhero lain pula, Scott berhasil menyentuh penonton dengan adegan hubungan keluarga bersama anaknya Cassie. Diceritakan semenjak di penjara si Scott ini dipisahkan dari anaknya dan istrinya bertunangan dengan polisi. Superhero yang diambil dari orang yang tidak layak menjadi pahlawan ini terasa lebih dapat diterima dibandingkan superhero yang mendadak muncul dari langit.
Dan yang terpenting, tentu saja kita dihibur dengan informasi tambahan mengenai semut. Jujur saja masih terjadi kontroversi di dunia para ilmuwan asli akan penggunaan sistem kontrol melalui chip yang ditempel di telinga pada film ini apalagi soal tidak masuk akan hilangnya partikel tubuh ketika menyusut sedemikian kecil. Kehebohan ini sama lah dengan Fast Furrious terakhir ketika mobil meluncur melewati tiga menara super tinggi. Yah namanya aja film, dan terlepas dari ketidakilmiahannya,saya menikmati ilmu pengetahuan baru yang saya dapat terkait semut. Spesies yang sudah ada sejak 150 juta tahun yang lalu ini ternyata memang hewan luar biasa. Semut dapat membawa benda berat yang ukurannya sampai 5000 kali dibanding bobot mereka sendiri yang jika diumpamakan seperti manusia menggendong 60 gajah. Beberapa jenis semut yang dikenalkan dalam film ini antara lain semut tukang kayu, semut api, semut peluru hingga semut gila. Lucu deh jika membaca ulasan para ilmuwan terkait semut ini dibandingkan dengan gambaran semut yang muncul di film. Yap, mungkin ada baiknya film ini melibatkan para entomologist. PS: saking penasarannya saya jadi bertwit ama ahli semut luar negeri cuma buat nanya bener gak tuh crazy ant bisa membalikkan koin. Engga jawabnya. Haha
Â
Â
So, walau ada kesalahan-kesalahan kecil yang tidak mengurangi arti saya menilai 8/10 untuk Ant Man ini. Film yang cocok ditonton bersama keluarga dan putra putri anda karena dapat menghargai hal-hal kecil setelah belajar dari semut.
Â
Selamat Nonton Ya
Avis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H