Yup....bagaimana rasanya jika adegan Pre Wedding anda dipenuhi oleh berbagai macam jenis ular yang dikalungkan ke leher? Seram...ya mungkin itu yang terdengar pertama kali tapi tidak untuk para pecinta ular yang saya temui ini. Mencintai ular sebagaimana para pecinta kucing keranjingan selalu merawat kucingnya, itulah yang dapat saya tangkap dari para pecinta ular ini. Bahkan mereka tidak sungkan untuk tidur bersama di satu kasur. Wak...kalau yang ini saya sudah tidak dapat membayangkan. Bagi para pecinta ular ini tidak ada rasa takut digigit apalagi dimakan padahal ular yang saya lihat berukuran besar. [caption id="attachment_284290" align="aligncenter" width="530" caption="Perawat Naela ikut merasakan sensasi bersama ular. Doi lebih phobia lagi loh ^_^"][/caption] [caption id="attachment_284291" align="alignnone" width="800" caption="Pasangan muda yang sama-sama pecinta ular....busyeet!"]
[/caption] [caption id="attachment_284292" align="alignnone" width="800" caption="Waaah makin mesra walau ada ular"]
[/caption] [caption id="attachment_284295" align="alignnone" width="800" caption="Duh....bukannya takut yaaa"]
[/caption] [caption id="attachment_284296" align="alignnone" width="800" caption="Ini kalau pacaran yang ketiga bukan setan tapi uleeerrr...waaakkk"]
[/caption] [caption id="attachment_284297" align="alignnone" width="800" caption="Si doi gantian melatih ngelus-ngelus"]
[/caption] [caption id="attachment_284298" align="aligncenter" width="800" caption="Unjuk kebolehan beragam adegan dengan ular"]
[/caption] [caption id="attachment_284299" align="alignnone" width="800" caption="Saya pun berlatih...lihat itu senyum palsu...aslinya super takut!"]
[/caption] [caption id="attachment_284300" align="aligncenter" width="800" caption="Melawan rasa takut dengan mencoba!"]
[/caption]
Phobia Ular Jujur, saya pribadi takut ular bahkan makin kecil ukuran ularnya maka teriakan saya makin kencang karena dulu pasalnya saya orang yang paling sering diperlihatkan ular entah di rumah atau di jalan. Makin benci sama ular, makin sering para ular itu nongol di depan saya. Tampaknya hukum kebalikan berlaku di kasus saya ini. Tapi kalau disuruh memilih ular atau ulat bulu, saya masih pilih ular lantaran ulat bulu berada di daftar pertama hewan yang paling saya hindari. Bahkan saya lebih memilih cacing, kalejengking (karena sudah beberapa kali digigit ketika di Sumba) bahkan bekicot deh. Nah, bertemu dengan kelompok pecinta ular ini membuat saya mulai belajar untuk merasakan sensasi ular. Rasanya...tetep takut padahal jelas-jelas ularnya tidak berbisa. Entahlah, ini masalah alam bawah sadar sih sebenarnya. Hingga akhirnya, saya berani pegang ular bahkan sepertinya unik kalau
Pre Wedding bersama ular asal jangan ular sanca ukuran paha.
Insting Ular=Manusia Salah satu pecinta ular yang pernah mengakrabi hidup saya adalah teman-teman dari
Sioux. Seharian bersama mereka membuat saya tahu cara menghadapi ular (jika bertemu ular lagi). Nah, salah satunya adalah insting ular yang sama seperti manusia,
tidak akan menyerang jika tidak diganggu. Jadi, kalau ada ular melintas maka usahakan
hanya diam tanpa bergerak sama sekali agar bagi si ular kita dianggap bukan musuh. Wah terdengar mudah ya. Nyatanya, saya sampai bergetar kaki ketika satu ular piton sebesar lengan dilepaskan di samping saya. Aiiih...rumus diam itu ternyata sulit diterapkan. Bahkan sampai seluruh instruktur bilang "Diam saja...yaa...rileksss" tapi tidak mengubah kondisi. Rasanya saya ingin lari tapi takut karena sudah melihat adegan sebelumnya bahwa ular ternyata lebih cepat larinya daripada manusia. Akhirnya jalan yang dapat dilakukan adalah menutup mata dan membayangkan hal menyenangkan selain ular. Tapi tetap saja...sensasi dilewati ular piton itu seperti diselingkuhin, ingin teriak tapi gak bisa. Upss...salah ya...sensasinya tidak terungkapkan lah. Kalau saya disuruh mengulang adegan itu juga belum tentu saya berhasil melaluinya. Nah...mari kita lihat bagaimana jadinya kalau saya benar-benar
Pre Wedding bertemakan ular? Salam Lilit Ular dr.Hafiidhaturrahmah Pencerah Nusantara
Tosari [caption id="attachment_284301" align="aligncenter" width="800" caption="Mari kita jadi artis dulu"]
[/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Catatan Selengkapnya