"Tahan ya, tadi sudah dikasih obat biar nggak sakit banget. Habis main sama temen, ya?"
"Iya. Sama om."
"Seru banget ya mainnya?" Melati mengangguk pelan.
"Diajak mainan apa ama om?"
"Main kuda-kudaan," jawabnya polos. Huaaa… Jadi ini penipuan terbesar abad ini. Waspadalah sodara-sodara terhadap saudara perempuan atau anak gadis anda yang masih polos bila tiba-tiba menjawab pertanyaan main kuda-kudaan. Permainan mengelabui yang selalu dipakai oleh lelaki untuk menjerat anak-anak yang masih polos!
"Kuda-kudaan? Melati jadi apanya?"
"Penumpangnya. Om yang jadi kuda…"
"Terus?" tanya saya pelan, tidak bermaksud memaksa Melati tapi hanya ingin meringankan bebannya saja bila dia mau bercerita.
"Terus gantian. Om jadi penumpang, saya kudanya"
"Sakit?" Melati mengangguk pelan tak berdaya.
Tak lama kemudian ibunya sudah kembali lagi dan Melati diam. Bahkan, pertanyaan sederhana tidak lagi ada yang dijawabnya. Sepertinya dia tidak menceritakan ini kepada ibunya. Walau tanpa diceritakan pun mungkin si ibu sudah tahu penyebabnya. Bahkan, kuingat dari cerita teman sebelumnya kalau lelaki yang membawa Melati tidak ada di sini lagi karena diusir oleh keluarga besar Melati. Entahlah, yang pasti ibu melati hanya bilang bahwa anaknya jatuh dari pohon, saat mengambil daun.