Pemikiran Gen Z
Tidak dapat dipungkiri bahwa pemikiran gen Z menjadi salah satu alasan mengapa peran gen Z diperlukan dalam partisipasinya menentukan nasib bangsa.
Sejalan dengan pernyataan tersebut, “Generasi Z, identik dengan hal-hal baru dan terbuka terhadap isu global, kini memiliki peran penting dalam menentukan arah Indonesia” (Setiawati, 2023).
Selain itu, gen Z juga erat dengan kemajuan dan perkembangan teknologi seperti media sosial. Menurut pakar Komunikasi Politik Universitas Negeri Surabaya, gen Z memberi pembeda karena selalu melempar isu ke media sosial dan ditanggapi oleh banyak orang sehingga dapat menjadi penentu pada pemilu yang akan dilaksanakan.
Tidak Golput
Gen Z yang sudah memenuhi syarat untuk mengikuti pesta demokrasi pemilu, diperkirakan tidak golput.
Hal ini didukung dengan data dari CNBC Indonesia yang mengatakan bahwa jumlah pemilih golput pada pemilu 2019 mengalami penurunan sebanyak 40,69% dibandingkan periode sebelumnya.
Sejalan dengan itu, Alvin (2022) mengungkapkan bahwa terdapat 3 poin penting dari riset yang dilakukan UMN Consulting dengan melibatkan 802 gen Z dari Jabodetabek.
Poin penting itu ialah bahwa gen Z paling mudah diterpa oleh informasi politik di media sosial, memiliki pandangan pemimpin ideal yang harus menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM), melek digital, dan tidak memiliki riwayat korupsi.
Selain itu, gen Z juga dinilai dapat memberikan red flag atau bendera merah terhadap politisi yang hanya memberikan janji manis serta menggunakan jabatan semena-mena.