Sesuai dengan namanya yakni Goa Cemara, pantai ini dipenuhi oleh rerimbunan pohon Cemara Udang yang berjejer rapi.Â
Rindang daunnya yang saling bertubrukan dari satu pohon ke pohon lainnya mampu membentuk kanopi yang menawarkan keteduhan bak melintas di lorong gua. Dari sinilah orang-orang sekitar kemudian menyebut tempat ini dengan nama Goa Cemara.Â
Terlebih cemara-cemara yang tertanam rapi di sepanjang bibir pantai ini jumlahnya juga tak kurang dari 7.000 buah. Pohon cemara dengan jenis Cemara Udang ini tercatat telah memenuhi lahan seluas 20 hektar yang ada di sepanjang pantai.
Terlebih bagi kaum yang takut kulitnya gosong terpanggang matahari, sensasi teduh Goa Cemara ini tentu bisa menjadi daya pikat tersendiri. Tidak hanya teduhnya saja, tetapi juga lekukan-lekukan unik dari batang-batang cemara tersebut sering dijadikan serba-serbi sarana berswafoto dengan berbagai gaya maupun keperluan.Â
Ada beberapa orang yang mengabadikan foto dengan pernak-pernik atribut ala selebgram lengkap dengan make up dan tata riasnya, ada juga yang mengambil potret dengan segala kesederhanaan yang ada namun tetap penuh rasa bahagia dan suka cita, bahkan tak jarang pula ada yang menangkap momen demi keperluan pesta di meja pelaminan.Â
Hembusan angin laut selatan yang mampu menerbangkan helai-helai mahkota rambut dan gaun-gaun busana ketika berfoto semakin menambah estetika tanpa harus bersusah payah mencari kipas angin untuk menerbangkannya.Â
Selain itu, terdapat gubuk-gubuk cantik di sepanjang jalan menuju bibir pantai yang menyajikan berbagai masakan laut (seafood) yang dapat dinikmati sembari mencuri pandang pada gemulainya daun-daun cemara yang diterpa angin. Bahkan terkadang ada konser pagelaran lokal yang digelar untuk memeriahkan suasana pantai.
Sontak membuka ruang untuk sejenak merebahkan beban hidup yang dipikul di dunia lalu melemparkannya ke kedalaman samudra.Â
Hanya lewat tatapan mata, memandang lurus ke kaki angkasa, garis kebiruan itu memukau setiap manusia, mengingatkannya kembali akan makna sebuah kebebasan yang kini telah direnggut oleh tamaknya hiruk pikuk duniawi.