Mohon tunggu...
Aviation plane Mapping ball
Aviation plane Mapping ball Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - konten kreator

tentang kereta api

Selanjutnya

Tutup

Horor

7 Lokomotif Angker di Indonesia

4 Agustus 2024   19:00 Diperbarui: 4 Agustus 2024   19:01 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lokomotif ini pernah menggemparkan pegawai dipo lokomotif Bandung dan Sidotopo. Pasalnya lokomotif ini pernah berjalan sendiri tanpa masinis saat diasuh oleh dipo lokomotif Sidotopo. Lokomotif ini dulunya memiliki livery Spesial yang serupa dengan rangkaian gerbong milik KA Parahyangan dan Mutiara Utara, Sehingga disebut sebut sebagai lokomotif Spesial. Namun dibalik itu semua, di awal dekade 1970-an, terjadi perselisihan antara masinis dan asisten masinis sampai asisten masinis dibunuh oleh rekannya dengan memasukan kepala ke bagian exhaust fan. Tak lama kemudian, Pembunuh yang merupakan masinis yang merupakan rekan kerjanya juga mengakhiri hidup dengan cara yang sama. Setelah peristiwa itu, banyak hal hal yang berbau mistis di lokomotif tersebut, seperti sosok wanita duduk di ruang mesin dan masinis tambahan. Selain itu, lokomotif ini berjalan sendiri tanpa masinis, Salah satunya lokomotif ini pernah hilang dan akhirnya ditemukan di Stasiun Benteng. Awalnya pegawai disana mengira bahwa lokomotif ini akan digunakan sebagai lokomotif langsir. Akhirnya lokomotif ini dibawa pulang dan digantikan dengan lokomotif lain. Para pegawai percaya bahwa ada kekuatan supranatural, sedangkan yang tidak percaya dengan hal tersebut bisa jadi disebabkan oleh kesalahan teknis. Lokomotif ini akhirnya dipindahkan ke dipo induk Madiun dan lokomotif ini terbebas dari kesialan tersebut. Lokomotif ini menjalankan tugasnya dengan tenang sampai akhirnya Lokomotif ini Afkir pada tahun 2006.

3. CC 203 02 03

Wikipedia CC 203 40 di Stasiun Bandung
Wikipedia CC 203 40 di Stasiun Bandung

  Lokomotif ini memiliki julukan anti rusak rusak, pasalnya pasca PLH Petarukan terjadi, lokomotif ini tidak mengalami kerusakkan berat  apapun dan hanya mengalami pengelupasan cat, pecah lampu, dan kaca. PLH Petarukan terjadi karena sang masinis mengantuk dan tertidur saat dinas dan mendekati Stasiun petarukan, Sehingga KA 4 Argo Bromo Anggrek yang ditarik CC 203 40  Melanggar sinyal masuk Stasiun Petarukan yang beraspek merah. Akibatnya 36 orang meninggal dunia,sementara 30 orang lainnya luka luka. 

4. CC 203 02 02/CC 203 39

    Sama seperti adiknya, CC 203 39 juga disebut anti rusak karena Pasca PLH Gubug 2006. Lokomotif ini hanya mengalami pengelupasan cat, pecah lampu, dan kaca.

5. Lokomotif Uap D52099

  Lokomotif uap ini merupakan lokomotif D52 terakhir yang masih ada sampai saat ini dan berada di Stasiun Purwosari dalam keadaan sudah dicat ulang. Lokomotif bersejarah ini direncanakan akan dihidupkan kembali. Lokomotif ini pernah ditaruh di museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah. Lokomotif ini disebut sebagai Sang penakluk dan pernah dinaiki oleh Presiden RI Pertama, Yaitu Ir Soekarno. D52099 Juga merupakan hasil kanibal dari Lokomotif D52 lainnya, Seperti D52080, D52074, dan D52009.

6. D300 23

Pada tahun 1964, lokomotif D300 23 berjalan sendiri di peron Stasiun Bandung menuju Cicalengka dan menyerempet tukang becak hingga tewas. Lokomotif ini akhirnya dikendalikan setelah berjalan jalan hingga lepas Stasiun Cicalengka. Lokomotif berjalan ini disebabkan karena rel kereta api yang menanjak. Sekarang Lokomotif D300 23 berada di Museum Kereta api Ambarawa.

7. CC 203 98 16 / CC 203 28

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun