Mohon tunggu...
Aviska
Aviska Mohon Tunggu... Editor - Teacher II Speakers ll Trainers II Motivator II Sastrawan

Mencintai filsafat Mahasiswi S2 Pendidikan MIPA Multidisiplin woman Bukan buaya betina Love sains, sastra, and education khususnya pada anak inklusi Penulis di Zapbg.com dan Ringtimes Bali

Selanjutnya

Tutup

KKN Pilihan

Dialah yang Membawa Kearifan Lokal Padaku

4 Juni 2024   18:01 Diperbarui: 19 Juni 2024   23:34 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pixabay/@Dedy_Timbul

Saya suka melantunkan lagu Jawa, dan saya jadi tahu sejarah Pati. Seperti Benteng Portugis dan tempat menarik lainnya.

Kami pernah juga sengaja datang ke gereja atau wihara.

Hanya untuk saling mengagumi corak keindahannya.

"Kalau kita tidak berpikir realistis, tidak akan ada keberagaman di Indonesia," ucapnya.

"Iya, Indonesia kata M. Hatta itu archipelago artinya penuh dengan multikultural," jawab saya antusias.

Dia juga yang pertama kali mengenalkan Musa Al-Dede yang katanya penemu jam tangan pertama.

Saya sering terkesima sih denger dia ngomong, kaya dunia itu luas banget.

Mengungkap sisi Berbeda

Saya baru tau ternyata keluarganya ada yang non muslim.

Neneknya masih kristiani, dan sering diantar dia ke gereja.

"Kamu Islam apa bukan, Yun," tanyaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten KKN Selengkapnya
Lihat KKN Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun