Mohon tunggu...
Aviska
Aviska Mohon Tunggu... Editor - UIN Jakarta

Mencintai filsafat Love sains, sastra, and education khususnya pada anak inklusi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kamuflase

2 Juni 2024   15:56 Diperbarui: 11 Juni 2024   08:47 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lembayung malam meramu dirimu

Zamrud merubah pagi

Mutiara menghiasi siangnya

Baca juga: Ambigu Realita

Senja menutup dengan keemasannya

Membidik atma melalui kesetiaan raganya

Busur-busur mencari rongga wujudnya

Bibir yang gemetar mengucap kata

Mengiyakan iyanya

Baca juga: Starbucks

Gigi mengunci bunyi

Menyapa ketikdak adanya tidak

Bersembunyi di balik neraca

Rantingnya kebusukan yang telah tiada

Siapakah kamu?

Perlukah saya mengikuti kata hati ini?

Raga yang tak bergeming tapi berbentuk

Bernyawa tapi seperti tidak ada rasanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun