Mohon tunggu...
Aviska
Aviska Mohon Tunggu... Editor - UIN Jakarta

Mencintai filsafat Love sains, sastra, and education khususnya pada anak inklusi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Otentik dan Berkelas

14 November 2023   19:44 Diperbarui: 9 Juni 2024   22:47 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepakan sayap memaju mundurkan nostalgia

Bangunan itu menampung histori!

Formasi aves mengepung angin

Lensa ini seakan berada di dalamnya

Memberi warna di tempat tak kesat mata

Melambai pada spot-spot asing 

Baca juga: Mana Syairnya?

Tertawa dan menangis bersama penghuni budaya

Andai detakan jam tidak digerogoti pekerjaan

Baca juga: Fatalisme

Bermimpi mencetak uang tanpa air mata

Nyatanya uang kertas digenggam setelah urat nadi bergoyang

Kepala memanas dan relung jiwa berdentang

Berharap dapat menerobos bingkai

Menelusuri sendiri bangunan yang menggugah hati

Menyatukan seripihan makna

Yang selama ini disimpan bumi

Mungkin saya terlalu lelah

Biarkan puluhan cangkir kopi ini berbicara

Mengadu seberapa kejamnya kata-kata di tempat kerja

Kafein itu menghitam dan memilih pahit

Sebelum menceritakan seberapa sering saya terdampar

Ayolah! Selamatkan saya panorama

Bawa menuju pemandangan terdahsyat

yang takkan pernah saya tinggalkan di kepala

Buat fenomena baru yang meresapi lubang-lubang indera

Sampai pada suatu titik

Seluruh nafas ini memaku energinya

Menjadi saya, seorang diri yang berdiri

Memegang semua rekaman dimensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun