Selagi anda benar, jangan mau menjadi budak mereka dengan mengiyakan keburukan.
Rival yang misalnya merendahkan diri anda, cobalah untuk anda setir dan tegur, bisa juga dengan pembuktian value dengan hasil kerja yang lebih meningkat dan realistis di lingkungan masyarakat.
Point pertama ini terkecuali jika pekerjaan anda memang sebagai asisten rumah tangga yang memang tugasnya disuruh-suruh.
Anda perlu profesional, ART pun jika terdapat hal-hal yang tidak menyenangkan maka sebagai manusia, berhak untuk membela dirinya.
Tradisi Sebagai Penguat atau Pelemah?
Indonesia penulis yakin sudah dewasa, jika kita selalu membandingkan dengan negara lain tentu mustahil sebab masing-masing memiliki geopolitik yang khas.Â
Sama saja seperti kajian Rorty tokoh filsafat, mengatakan bahwa saat ini pemikiran kita jangan kembali untuk politik identitas saja tapi harus naik level dengan menguatkan kebiasaan yang positif.
Saat adat istiadat menjadi kaku justru ini penghalang kesatuan dan malah menimbulkan egosentrisme, namun ketika di ruang diskusi terdapat berbagai macam budaya maka kita bahkan bisa mengkolaborasikannya menjadi pentas yang mewah.Â
Masyarakat harus mau untuk mengosongkan gelasnya saat memulai mempelajari hal baru atau membuka ruang untuk karakter-karakter yang berbeda.Â
Kuncinya adalah iman, dalam konteks ini selalu junjung kesponan di antara pemikiran modern yang kalian berikan.
Yang Kekinian Itu Kurang Etis