Apa yang kita tanamkan pada tubuh kita itulah cara kita bersahabat dengan dunia, orang disabilitas menganggap tubuh bukanlah ornamen, tubuh lebih daripada itu tapi pelaku KDRT melihat tubuh pasangan hanya sebatas bentuk.
Terakhir, tubuh memiliki kesadarannya sendiri, Â kalau anda ingin membuka tabir makna kehidupan, maka segera berpartisipasi dalam rumah tangga secara utuh dengan hal-hal kecil, kita belum belajar sesuatu kalau kita tidak betul-betul terjun dan sadar.
KDRT dan perselingkuhan kriminalitas  yang berhubungan dengan tubuh  terjadi jika anda masih belum memahami apa pentingnya menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan.
Tentang tanamkan arti bersyukur dan trauma apa yang akan sulit disembuhkan jika melakukan hal tersebut.
Body shaming, KDRT, perselingkuhan adalah kelakuan fatal dalam filsafat karena jika kita melihat rupa seseorang tanpa mempertimbangkan intelegensi yang ada di baliknya, maka kita akan jadi semena-mena.
Akibatnya tubuh hanya seperti "skema" bukan makna.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI