Mohon tunggu...
Avi
Avi Mohon Tunggu... -

Unnecessary human being

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Iman itu Berpegang pada Sesuatu yang Tidak bisa di Pegang, Tidak Menjamin Kepastian, dan Tidak Memberi Kejelasan

27 November 2018   18:09 Diperbarui: 10 Desember 2018   07:33 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

V : Hmm...... kalau menurut aku sih. Dia bukan ngetes kita ya, tapi mungkin dia lagi berusaha ngebentuk kita. 

Ngebentuk kita jadi orang yang lebih baik lagi. Dia pingin kamu jadi pecinta yang lebih baik lagi. Dia pingin kamu unconditional dalam mencintai. Dia pingin kamu jadi pecinta sejati.

"Cinta sejati itu kan ngga pernah minta balasan apa-apa kecuali kesempatan untuk menjadi wadah dari keberadaan cinta itu sendiri."

Sama hal nya seperti dengan Tuhan, yang kadang misalnya terasa begitu baik, namun kadang bisa juga terasa tidak berpihak pada kita. 

Saat baik di cintai, itu sih wajar. mudah buat kita mencintai hal-hal yang terasa baik. Tapi kalau yang terasa 'tidak berpihak' ini, masa sih harus tetap dicintai. Itu sih apalagi namanya kalau bukan sedang diminta mengalami cinta itu sendiri. 

Kamu cuma lagi diminta mengalami yang namanya 'Unconditional Love'. Lagipula, selalu merasa Tuhan itu baik, takutnya juga malah membuat kita jadi mudah berpaling ketika suatu saat Ia memberikan sesuatu yang kita anggap buruk. Kita jadi mudah kecewa, mudah marah, dan mudah menyimpan dendam. 

Tuhan itu seharusnya dicintai bukan hanya karena kebaikan dan hal-hal baik yang Ia berikan kepada kita aja. Melainkan karena campur aduk dan carut marut segala sesuatu yang telah dan akan dihadirkan untuk kita sepanjang hidup.

A : Hmm.....

V : Dan on greater good nih, mungkin dia juga pingin kamu have a better Faith. Percaya bahwa Tuhan sedang menyiapkan sesuatu yang lebih besar dan lebih baik dari Deal kemarin. 

Jangan-Jangan dia juga lagi jagain kamu dari kemungkinan buruk yang akan timbul dari Deal itu. Who knows beib. Aku bisa ngomong begini, karena I've been in that kind of situation before. Km inget kan mantan aku dulu, si AN.

Waktu itu aku pertama kali pacaran. Saat dia cheating, itu aku ngerasa hancur banget. Aku ngerasa Tuhan jahat sama aku. Aku marah banget sama dia. Apa sulitnya sih, keinginan ku simple aja kok. Cuma pingin pacarku balik. Itu aja. Aku ga minta yang macem-macem. But then dia ga ngabulin keinginanku. Dan baru setelah aku ketemu kamu, aku tau, bahwa sebenernya Tuhan sayang sama aku, dan dia sedang menyiapkan seseorang yang jauh jauh lebih baik dari mantan aku itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun