Mohon tunggu...
Aventia Rachmawati
Aventia Rachmawati Mohon Tunggu... Lainnya - aventia

Selalu optimis dalam setiap kesempatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Impresi Pendidikan di Masa Pandemi Terkait dengan Pemerataan Pendidikan dan Munculnya Learning Loss di Indonesia

15 Mei 2022   13:30 Diperbarui: 15 Mei 2022   13:33 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sudah diketahui bersama bahwa di Indonesia bahkan dunia beberapa tahun belakangan ini terkena dampak suatu wabah yaitu Pandemi Covid-19. Wabah ini sangat mempengaruhi bagi kelangsungan hidup manusia di berbagai bidang. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi dampak dari Pandemi ini yaitu dengan memberlakukan sosial distancing atau jaga jarak antara satu orang dengan yang lainnya. 

Yang pastinya hal ini juga berpengaruh di dunia pendidikan yang nantinya akan banyak terjadi perubahan yang awalnya pembelajaran dapat dilakukan secara tatap muka beralih menjadi pembelajaran secara jarak jauh, hal ini nyata sangat menghambat perkembangan pendidikan Indonesia. 

Pastinya perubahan tersebut membutuhkan penyesuaian baik bagi para pendidik maupun yang peserta didik, bahkan orang tua peserta didik. kebijakan pembelajaran jarak jauh ini di belakukan untuk semua tingkat pendidikan, mulai dari TK sampai kuliah. jadi dapat dikatakan pembelajaran dengan sistem ini, menjadi tantangan baru bagi pemerintah juga bagi tenaga pendidikan yang harus di hadapi dalam dunia pendidikan.

Yang seharusnya dalam pembelajaran jarak jauh sekalipun harus tetap bisa menampung semua kebutuhan siswa, tetapi dalam kenyataannya pembelajaran sistem ini kurang efektif di karenakan masih adanya banyak kendala yang harus dihadapi. 

Beberapa kendala yang mungkin akan terjadi yaitu aktivitas belajar, kaitannya dengan pengunaan sarana teknologi dan keahlian tentang teknologi, kendala dari diri pribadi peserta didik sendiri dan lingkungan yang ada di sekitarnya.

Jika pembelajran jarak jauh ini lama terjadi, ditakutkan akan terjadi learning loss yang semakin menjadi, maksudnya yaitu keadaan di mana terjadi penurunan akan pencapaian pembelajaran, tetapi setidaknya jika pembelajaran dilakukan secara tatap muka maka pencapaian pembelajaran bisa dikatakan lebih baik. 

Learning loss sendiri nyatanya memang sudah terjadi di Indonesia bahakan jauh sebelum adanya wabah pandemi, contoh nyatanya memang sudah terjadi bahkan peserta didik sekarang ini menganggap remeh pendidikan dengan tidak masuk sekolah dikarenakan kalau daring pasti pikiran mereka kurang diperhatikan absensinya oleh guru, tidak mengerjakan tugas juga dianggap suatu hal yang biasa, dan terkesan tidak ada rasa takut peserta didik  walaupun tidak mengerjakan tugas. 

Indonesia pada kenyataannya di pandang sebagai negara yang masih rendah terkait dengan sumber daya manusia dibandingkan dengan negara-negara lain. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut diantaranya yaitu kurangnya sarana penunjang pelaksanaan pendidikan.

Misalnya saja gedung-gedung sekolah yang tidak diperbaiki, terkadang juga rendahnya penggunaan media pembelajaran padahal haltersebut dapat memudahkan untuk pemahaman materi, selain itu juga kurangnya referensi buku-buku perpustakaan yang kurang banyak dan banyak juga yang sudah mulai rusak, selain itu banyaknya guru yang kurang maksimal dalam menyampaikan materi dan kurang profesional saat menjalankan apa yang sudah ditugaskan. 

Hal tersebut bisa di karenakan kurangnya jaminan hidup bagi guru, yang menyebabkan guru tersebut kurang puas dan mengambil pekerjaan sampingan sehingga kurang maksimal dalam mengajar, selanjutnya yaitu prestasi siswa yang menurun. 

Faktor lainyya juga di antaranya kurangnya pemerataan di pelosok-pelosok desa dimana hal tersebut sudah tidak asing lagi dalam dunia pendidikan yang dianggap sudah tidak asing lagi dan tidak begitu dipedulikan oleh dinas pendidikan, faktor lain saat masuk dunia pekerjaan tisak sesuai dengan bidang yang ditekuni di karenakan kurikulum yang sudah diberlakukan di sekolah kurang fungsional. faktor lain yang juga sangat berpengaruh adalah mahalnya biaya pendidikan sehingga para warga yang berada pada ekonomi rendah lebih memilih untuk tidak menyekolahkan anaknya. 

Dan biasanya anak yang sudah terlanjur sekolah memilih untuk putus sekolah karena merasa lebih baik seperti itu dan lebih memilih untuk bekerja demi membantu perekonomian orang tuanya. 

Semua faktor tersebut juga yang menjadikan ketidakmerataan pendidikan di Indonesia, yang paling mendapat dampak akan ketidakmerataan ini adalah daerah-daerah pedalaman pelosok desa karena memang nyata bahwa pemerintah lebih mengedepankan pembangunan untuk daerah yang berada di perkotaan.

Diperlukan adanya tindakan untuk mengurangi adanya learning loss dan kurang meratanya pendidikan yang memang diperlukan adanya kerjasama tidak hanya pihak pemerintah dan guru tetapi juga pihak-pihak yang terkait di dalamnya seperti orang tua, masyarakat dan peserta didik sendiri.  

Para orang tua sebaiknya juga memperhatikan anak-anaknya bagaimana proses belajar mereka, bagaimana prestasi mereka dan terkhusus selalu mengawasi dalam pembelajaran daring, agar tidak terpengaruh kemungkinan terburuk yaitu terkena dampak buruk dari kemajuan teknologi. 

Pemerataan pendidikan bisa dimulai dengan andildari pemerintah yaitu lebih terfokus pada daerah-daerah pelosok yang memang belum memiliki gedung, daripada yang sudah kita ketahui bersama bahwa pemerintah lebih mementingkan untuk memperbaiki gedung yang sudah ada di daerah perkotaan sehingga pembangunan lebih merata dilengkapi dengan fasilitas yang sudah memadai. 

Program gratis untuk buku-buku pelajaran dan alat tulis, karena buku merupakan panduan pembelajaran dan alat-alat tulis juga guna sarana pendukung dalam pembelajaran, sehingga jika adanya program gratis ini diadakan maka akan memudahkan dalam belajar khusunya untuk keluarga dengan ekonomi yang rendah dan menambah semangat untuk giat belajar. 

Pemerintah juga wajib mengadakan kunjungan bahkan satu persatu ke daerah-daerah terpencil di karenakan  tidak jarang dari daerah tersebut yang membutuhkan sarana fasilitas untuk akses menuju ke sekolah., banyak dari mereka yang harus berjuang untuk sampai ke sekolah walaupun harus melewati sekolah-sekolah yang hampir roboh, melewati hutan yang panjang, bahkan sungai yang curam sekalipun. 

Dengan adanya fasilitas yang nantinya akan di bangun pemerintah, mereka pasti akan lebih semangat lagi menuju ke sekolah dan dengan begitu pastinya mereka akan jauh lebih merasa dipedulikan dan diperhatikan oleh pemerintah. 

Pemerintah juga bisa mewajibkan sekolah-sekolah untuk memberikan pengarahan terkait dengan teknologi yang sangat berguna dalam pembelajaran jarak jauh. 

Sekarang di daerah terpencil sudah ada guru suka rela yang rela tidak digaji yaitu para guru yang sadar akan perlunya pendidikan bagi peserta didik. Dengan begitu seharusnya pemerintah memberikan apresisasi untuk para guru tersebut dengan memberikan jaminan kehidupan mereka akan mereka lebih memaksimalkan dalam mengajar dan merasa dihargai dan dijamin pemerintah. 

Sesekali pemerintah juga perlu mengadakan kunjungan untuk mengapresiasi sekolah yang memiliki prestasi tinggi dan memberikan penghargaan agar pihak sekolah merasa senang dan lebih mengoptimalkan lagi kinerjanya dan berjalan sesuai kurikulum yang berlaku bahkan bisa lebih baik dari sebelumnya.

Dan dengan program pemerataan yang dilakukan pemerintah nantinya, maka akan menjadi gerbang awal untuk meraih terlaksananya merdeka belajar bagi para peserta didik.

Kita sebagai generasi muda yang akan meneruskan bangsa ini, juga harus mendukung kebijakan pemerintah yang nantinya akan dijalankan untuk program pemerataan pendidikan maupun program yang lainnya. 

Bisa dimulai dengan hal-hal sederhana yaitu rajin berangkat sekolah, selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru, dan selalu rajin belajar. Hal itu semua demi terciptanya pendidikan Indonesia yang sesuai dengan tujuan, agar pendidikan di Indonesia bisa meningkat dan tidak tertinggal dengan pendidikan di negara lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun