Mohon tunggu...
Ave Agunk
Ave Agunk Mohon Tunggu... -

Si Ave Pengagum Sastra. \r\nSuka berbagi spirit positif ke penghuni planet bumi. :)\r\n\r\n(penulis lepas) \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Anggra yang Luar Biasa

27 Januari 2012   03:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:24 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nyi Warda seorang janda. Dia punya 2 orang anak, suaminya meninggal sejak 3 tahun yg lalu. Yang laki2 bernama Febri dan yang perempuan bernama Anggra. Anggra 5 tahun lebih tua dari Febri, jarak yang sangat jauh sekali, begitu kata kebanyakan orang-orang.

Ialah Anggra, seorang pelajar SLTPN 1 kahuripan. Sering mendapatkan juara kelas, malahan adalah hal yang sangat janggal jika dia bisa mendapatkan urutan peringkat 2 di tiap kelas yang sedang dia duduki. Anggra punya impian besar untuk membantu orang2 “hopeless” seperti keluarganya. Anggra Prameswari Rosita. Begitu nama lengkap gadis belia itu, nama yg indah sekali.

FEBRI, ada tambahan “Pramudya” di belakangnya. Nama yang juga tidak kalah bagus dengan kakaknya. Anak laki-laki ini butuh perhatian lebih dari orang lain, melebihi yang dibutuhkan kebanyakan orang sebayanya. Dia terpaksa tidak bisa mengenyam pendidikan seperti kakaknya si Anggra. Kali ini bukan hanya karena alasan uang saja, tapi Febri punya penyakit “Auitis Gejala Tingkat 1” , begitu kata salah seorang ahli kesehatan di kampung itu… Ibu. Imelda, Kepala Pusat Penyluhan Kesehatan kampung. Hal itu sudah menjadi alasan yang cukup bagi Nyi Warda dan Anggra untuk menyayangi Febri melebihi kesibukan mereka. Apalagi Anggra, dia merasa kasihan dengan ibunya yang sudah susah payah membiayai pendidikannya. Apalagi keputusan ibunya yang memang sedikit sulit namun sangat masuk akal sekali.


> Page 2

Saat itu ibunya bilang seperti ini….

“ Nduk, awakmu sekolah sing rajin yo… ibumu iki ga iso nyekolahne wong loro(2), adhimu si Febri ga iso disekolahne nang sekolah biasa… pastine duit ibu ga cukup. Perkembangane mental adhimu… lebih takserahne awakmu yo nduk.?.. Ibu durung tau sekolah koyo awakmu… dadi ibu ngerti banget, lan ga oleh disia’-sia’ ne… Ibu percoyo banget Anggra lebih pinter dari ibu saiki.. ahaha” Nyi Warda menutup kalimatnya dengan ketawa kecil untuk memecah suasana, agar putrinya tidak terlalu kaget dengan pesan ibunya tersebut.

“ Ahhh… ibuu..!!” (Anggra langsung merangkul ibunya)

Saat itu Anggra tidak bisa tidur sampai pagi karena dapat sedikit pesan ibunya seperti itu. Matanya hanya nanar menatap tajam ke langit-langit sekumpulan genting yg kusam itu. Walau badan sudah berada pada posisi berbaring yang tepat, tetap saja mata tidak mau menutup, sesekali air matanya keluar. Tapi, paginya dia tetap punya semangat meletup-letup, membawa tatakan kecil “aneka gorengan & jajanan traditional bungkusan” yang harus dia titipkan di beberapa warung saat dia berangkat sekolah, seperti hari-hari biasa yang lain.

“ Ahhhhh…. Anggra memang luar biasa kok..!!!”, kalimat kesukaan Anggra yg diucapkan ke dirinya berkali-kali ketika dia sedang merasa sedih, bimbang, atau takut.

Dalam hati kecil Anggra. Dia ingin sekali menjadi dokter kejiwaan, seorang dewi, ratu peri atau apalah, dia ingin mengobati adiknya. Dia ingin mental adiknya bisa normal seperti kebanyakan sebayanya agar tidak terus-terusan membuat ibunya sedih. Mencari standar “NORMAL” saja! Ternyata sampai memaksa Anggra harus bermimpi!. Dia belum punya impian lebih jauh dari itu, hanya itu yg bisa jadi energi terdekatnya untuk bangkit, bangkit, dan selalu bangkit!!.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun