Mohon tunggu...
Jack Silaban
Jack Silaban Mohon Tunggu... Freelancer - MAHASISWA

ORANG YANG BIASA SAJA DI LINGKUNGAN LUAR BIASA

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Deepfake Videos sebagai Salah Satu Masalah dalam Jurnalisme Multimedia

26 Oktober 2020   06:47 Diperbarui: 26 Oktober 2020   15:21 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengguna media sosial seperti TikTok pun ketika diretas, dapat kehilangan data yang luarbiasa mahal harganya. 

Hal yang paling membuat ini berbahaya adalah caranya untuk mempengaruhi pribadi seseorang sangat kuat dan sebagian besar orang belum memahami tentang ancaman ini setidaknya di Indonesia. 

Hal ini pun didukung oleh penelitian dari Georgetown University yang mengatakan bahwa tingkat berbahaya dari deepfake video belum mencapai titik maksimumnya yang membuat harus ada aturan tertentu akan hal ini.

Deepfake video belum bisa memberikan dampak terlalu luas kepada dunia walaupun hal tersebut bisa digunakan demi tujuan kebaikan. 

With great power, comes great responsibility

Apa yang dapat kita lakukan?

Video ini berkeliaran diantara video-video yang kebenarannya sudah dapat dipastikan. Masalah sesunggungnya adalah ketika banyak yang mempercayai deepfake video yang tersebar karena tidak mengerti cara untuk melakukan verifikasi data. 

Menurut Daniel Adamson, seorang producer di BBC Africa Eye dalam wawancaranya bersama CBC mengatakan bahwa masyarakat sekarang memiliki krisis kepercayaan.

Menurutnya masyarakat tidak memerlukan verifikasi video yang benar atau yang tidak benar karena media pun dapat bersalah. Bagi Daniel, masyarakat menginginkan cara yang digunakan untuk memverifikasi data dari video tersebut.

Dalam video tersebut Daniel menggunakan aplikasi yang dapat diakses oleh siapa saja untuk menganalisis suatu video yang dikabarkan sebagai deepfake video. 

Ia menggunakan aplikasi yang gratis agar masyarakat pun dapat menganalisis menggunakan aplikasi agar dapat melakukan verifikasi sendiri. 

Namun, teknologi terus berkembang dan software semakin canggih tiap hari. Menipu menggunakan video pun terlihat mudah bagi semua orang. Tidak jarang yang harus turun tangan untuk membuktikan suatu video adalah teknologi juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun