Mohon tunggu...
Fitri Kusnayanti
Fitri Kusnayanti Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Ex-journalist (persma). Content writer and copywriter. Write articles with random and informative topics [K-pop and hallyu, woman empowerment, education, social and culture].

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyebab dan Dampak Bullying di Kalangan Remaja

11 Agustus 2024   07:20 Diperbarui: 11 Agustus 2024   13:05 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi korban bully, sumber: Unspash (dianacibotari1991)

Bullying merupakan tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan dan tidak berdaya.” (Suhendar, 2019). Bullying berdasarkan UU Perlindungan Anak, tepatnya pada UU 1/2024, KUHP, dan UU 1/2023 termasuk sebagai tindak pidana. 

Bullying terkadang dibungkus sebagai candaan. Kemudian, korban dicap dengan kata “baper” atau “terbawa perasaan”. Padahal, konteks bercanda atau candaan adalah lelucon yang dapat membuat semua orang yang terlibat tertawa. Jika subjek atau bahan candaan tidak tertawa, maka itu bukan bercanda. Hal ini sering terjadi di kalangan para remaja. Sengaja atau tidak, disadari atau tidak, seseorang dapat menjadi korban dan pelaku pembullian.

Jenis Bullying

Bullying memiliki banyak bentuknya tidak hanya verbal. Berikut beberapa jenis bullying yang sering terjadi tetapi terkadang tidak disadari baik oleh pelaku maupun korban.

  1. Bullying fisik berupa menyakiti fisik

  2. Bullying verbal julukan nama, celaan, fitnah, kritik kejam, penghinaan, dan pernyataan-pernyataan bernuansa ajakan seksual atau pelecehan seksual

  3. Bullying relasional atau pelemahan harga diri si korban penindasan secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan, pengecualian, atau penghindaran

  4. Cyberbullying atau bentuk bullying yang sering terjadi di sosial media berupa komentar jahat

Penyebab Bullying

Bullying tidak terjadi begitu saja. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan seseorang menjadi pelaku bully dan korban tidak mendapatkan keadilan dari tindak bully yang didapatkannya. Dikutip dari beberapa jurnal, ada beberapa sebab seseorang melakukan tindakan bullying.

Faktor keluarga yang tidak memberikan perhatian dan kurang harmonis sehingga memberikan luka batin dan menyebabkan kesehatan mental pelaku terganggu. Pelaku menjadi ingin meminta perhatian pada orang tua dengan cara apapun, termasuk membuat onar. Bisa juga pelaku melampiaskan perasaan tidak bahagianya pada orang lain dengan cara membully.

Faktor media massa yang mengandung unsur kekerasan misalnya tontonan yang mengandung kekerasan atau video games yang dimainkan. Media masa dapat memberikan percontohan yang kurang baik jika tidak ada filter baik dari konten itu sendiri, aplikasi, pengawasan orang tua, maupun dari diri sendiri.

Faktor lingkungan seperti lingkungan teman sebaya juga dapat mempengaruhi. Ada istilah "bertemanlah dengan penjual minyak wangi maka kamu akan menjadi wangi pula". Hal itu bukan sekedar kalimat belaka. Teman dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu, termasuk tindakan bully.

Rasa ingin tahu dan ingin diakui atau ditakuti. Remaja berada pada masa ingin mencari jati diri, terkadang mereka merasa bahwa diri mereka itu kuat dan ingin diakui, lebih dari itu mereka ingin diakui bahwa mereka lebih dari orang lain terutama dari korban.

Pihak lain yang menyepelekan pembullyan. Bukan termasuk pelaku, tetapi siapapun yang membiarkan pembullyian terjadi sama dengan menciptakan penjahat karena membiarkan kejahatan begitu saja.

Dampak Bullying

Ilustrasi korban bully, sumber: Unspash (dianacibotari1991)
Ilustrasi korban bully, sumber: Unspash (dianacibotari1991)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun