Mohon tunggu...
Aurra AmaliaDwiputri
Aurra AmaliaDwiputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi

psychology student, content creator

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Andragogi: Menerapkan Psikologi dalam Pembelajaran Dewasa

16 Juni 2023   21:07 Diperbarui: 16 Juni 2023   21:09 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah satu dasar psikologi yang diterapkan dalam andragogi adalah pemahaman tentang motivasi belajar orang dewasa. Orang dewasa cenderung lebih menyukai sesuatu yang memiliki tujuan dan membangun. Orang dewasa memiliki pengalaman hidup yang lebih banyak, Pemahaman yang lebih dalam mengenai diri mereka sendiri, dan memiliki motivasi untuk tetap terus belajar pada masa dimana mereka sudah dewasa.

Sejalan dengan salah satu ceramah oleh Ustadz Abdul Somad, Lc.MA yang mengatakan bahwa "Waktu nabi umur 25 tahun, Khadijah berumur 40 tahun. 40 tahun dengan 25 tahun selisih usianya yaitu 15 tahun, dan ketika nabi diberikan wahyu pada saat ketika berusia 40 tahun. Maka berapakah usia Khadijah ?, 55 tahun kan, berarti Khadijah belajar agama islam ketika berusia 55 tahun. Jadi belajar islam diusia 55 tahun itu apa namanya, ya andragogi".

Dari potongan ceramah yang telah disampaikan oleh Uztadz Somad dapat kita ketahui bahwa ketika pada zaman nabi saja mereka banyak yang belajar dan memperdalam ilmu agamanya ketika berusia dewasa. Dari situlah dapat kita ambil kesimpulan bahwa proses belajar itu tidak dibatasi oleh usia, sekalipun sudah mencapai usia tua tetaplah terus belajar dan mencari ilmu.

Dalam proses belajarnya orang dewasa biasanya memiliki tujuan spesifik dan lebih memilih pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhannya. Mereka ingin tahu bagaimana pengetahuan dan keterampilan baru dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari atau karier mereka. Karena itu, pendekatan pembelajaran untuk orang dewasa harus mampu menghubungkan pembelajaran dengan pengalaman nyata dan memberikan relevansi yang jelas.

Oleh karena itu, andragogi menekankan pada keterlibatan aktif peserta dewasa dalam proses pembelajaran mereka sendiri. Orang dewasa dianggap sebagai mitra dalam proses pembelajaran dan diberikan kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam menentukan tujuan dan metode pembelajaran.

Dalam konteks andragogi, peran dari pendidik berubah menjadi fasilitator atau penggerak dalam proses pembelajaran. Fasilitator bertugas membantu memberikan lingkungan belajar yang mendukung dan mendorong peserta dewasa untuk mengambil inisiatif dalam mencari pengetahuan, menggali pengalaman, dan memecahkan suatu masalah. Fasilitator harus menghargai pengetahuan dan pengalaman yang dibawa oleh para peserta dewasa ke dalam proses pembelajaran, sehingga membangun hubungan yang saling menghormati antara peserta dewasa dan pendidik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun