Mohon tunggu...
Auria Rodina
Auria Rodina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

-

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Bisnis Startup di Indonesia Masih Menjanjikan?

2 Oktober 2023   14:10 Diperbarui: 2 Oktober 2023   14:16 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Bisnis startup adalah jenis bisnis yang berfokus pada pengembangan dan penerapan inovasi baru dalam suatu produk, layanan, atau model bisnis, atau menciptakan produk atau layanan yang belum ada sebelumnya. Bisnis startup menawarkan solusi yang berbeda dan lebih efisien dan berusaha mengubah cara orang berinteraksi atau menjalankan aktivitas tertentu.

Bisnis startup harus memiliki budaya yang mendukung inovasi, kreativitas, dan fleksibilitas, sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan pasar, perubahan kebutuhan pelanggan, dan atau perubahan tren industri. Keterlibatan teknologi juga menjadi sebagai salah satu komponen kunci dalam bisnis startup. Teknologi berupa perangkat lunak, platform online, atau teknologi lainnya yang memungkinkan mereka mencapai tujuan mereka untuk menggarap pasar potensial yang besar.

Sering kali, startup memulai bisnisnya dengan modal yang terbatas, misalnya pendanaan pribadi atau pendanaan dari keluarga. Kemudian mereka mencari sumber pembiayaan tambahan, yaitu investasi dari investor seperti venture capital, angel investor, atau crowdfunding dan lainnya, untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Salah satu risiko utama startup yang dapat menguji daya tahan dan keberlanjutan bisnis adalah ketidakpastian pasar. Tingginya tingkat ketidakpastian dan kecepatan perubahan dalam lingkungan bisnis startup juga menciptakan risiko operasional. Akan tetapi, keberhasilan yang dapat dicapai oleh startup memiliki potensi imbal hasil yang sangat besar. Startup yang berhasil tidak hanya mencapai pertumbuhan yang pesat, tetapi juga dapat mengubah industri atau menciptakan pasar baru.

 

Perkembangan Bisnis Startup di Indonesia

Bisnis startup di Indonesia dimulai sebelum tahun 2000 dan telah mengalami perkembangan pesat hingga saat ini. Hal ini juga didukung oleh internet yang mulai menyebar luas di Indonesia pada masa itu. 

Pada tahun 1999, muncul situs web dan forum komunitas online pertama seperti Kaskus, yang berawal sebagai forum diskusi berbasis komunitas, kemudian berkembang menjadi platform berita, iklan baris, dan toko daring.

Perkembangan bisnis startup semakin terasa dari masa ke masa. Pada tahun 2009, Tokopedia berdiri sebagai salah satu marketplace pertama di Indonesia dengan menciptakan platform e-commerce untuk membantu individu dan penjual kecil berjualan secara daring. 

Pada periode 2010 sampai dengan 2012, muncul sejumlah startup berpengaruh lainnya, seperti layanan ojek daring Gojek pada tahun 2010; e-commerce Blibli yang fokus pada produk-produk resmi di Indonesia pada tahun 2011; dan platform pemesanan tiket pesawat dan hotel Traveloka pada tahun 2012.

Pada periode 2014 sampai dengan 2016, bisnis startup di Indonesia mengalami perkembangan secara signifikan. E-commerce menjadi salah satu sektor utama yang berkembang pesat selama periode ini, dimana Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan Lazada merupakan perusahaan besar yang mendominasi pasar e-commerce Indonesia. 

Tren transportasi berbasis aplikasi juga berkembang pesat, seperti Gojek dan Grab bersaing ketat dan mengembangkan usahanya dengan menambahkan berbagai jenis layanan, yaitu pengiriman barang, pengiriman makanan, pembayaran, dan lain-lain. 

Selain itu, berdiri juga bisnis startup di berbagai sektor, contohnya di sektor pendidikan seperti Ruangguru pada tahun 2014 dan di sektor kesehatan seperti Halodoc, Alodokter, dan lain-lain. Sampai dengan saat ini, startup di Indonesia terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang signifikan. 

Banyak inovasi dan investasi yang terjadi dalam berbagai sektor. Hadirnya startup di sektor industri keuangan (fintech) seperti OVO, Kredivo, DANA, dan LinkAja yang memudahkan akses layanan keuangan di Indonesia.

Meskipun demikian, banyak startup di Indonesia yang mengalami kegagalan sehingga harus menutup bisnisnya, seperti Sorabel (dulunya bernama Sale Stock) pada tahun 2020, Airy Rooms pada tahun 2020, Elevenia pada tahun 2022, JD.ID pada tahun 2023, dan lain-lain. Salah satu masalah utama yang sering dihadapi adalah kurangnya pemahaman tentang pasar, dinamika konsumen, dan regulasi yang berlaku. Banyak startup yang gagal karena kurangnya riset pasar yang mendalam atau kesalahan dalam menyesuaikan produk atau layanan mereka dengan kebutuhan dan preferensi masyarakat Indonesia.

Persaingan yang sengit, terutama dengan munculnya startup baru dengan jenis bisnis yang sama, juga menjadi faktor penyebab kegagalan. Selain itu, terdapat juga faktor internal seperti manajemen yang kurang efisien atau perencanaan bisnis yang tidak matang, serta kurangnya keberlanjutan finansial dan pengelolaan keuangan yang buruk.

Bisnis Startup di Indonesia Masih Menjanjikan

Pada saat pandemi Covid-19, banyak startup yang mengalami pertumbuhan profit yang besar karena masyarakat mengandalkan aktivitas online. Startup memanfaatkan keadaan ini dengan merekrut karyawan secara masif sehingga memperbesar biaya operasional. Setelah pandemi mereda, permintaan layanan secara online juga berkurang. 

Pendapatan yang menurun dengan biaya operasional yang besar sangat memberatkan bagi kelangsungan startup. Salah satu alternatif yang dilakukan startup adalah dengan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan untuk efisiensi pengeluaran. Hal ini menimbulkan citra negatif pada bisnis startup dan seakan bisnis startup tidak akan mampu bertahan di masa depan.

Tetapi pada tahun 2022, ada 76 startup yang memperoleh pendanaan, seperti DANA, Sayurbox, Moladin, Mekari, Traveloka, Kredivo, Akulaku, Koinworks, dan lain-lain. 

Di awal tahun 2023, terdapat juga startup yang memperoleh pendanaan, yaitu Komunal, Mindtera, Flik, Suryanesia, EdenFarm, dan Imajin. Kementerian Komunikasi dan Informatika juga menyelenggarakan program HUB.ID Accelator di tahun 2023 yang bertujuan membantu startup lokal mendapatkan akses pendanaan, meningkatkan peluang kerja sama bisnis dan investasi bagi startup digital.

Berdasarkan data Startup Rangking yang diakses melalui https://www.startupranking.com, jumlah startup di Indonesia per tanggal 24 September 2023 adalah 2.517 startup dan merupakan jumlah terbanyak peringkat ke 6 secara global, dimana jumlah startup di dunia berjumlah 141.928 startup. Dan berdasarkan SR Score, yang merefleksikan pentingnya keberadaan startup di internet dan pengaruh sosialnya, startup Ruangguru ada di peringkat 16 dunia. Hal ini menandakan bahwa bisnis startup masih menarik minat pelanggan, apalagi dengan mempertimbangkan jumlah populasi penduduk Indonesia yang mayoritas generasi muda yang aktif di dunia digital.

Jadi dapat disimpulkan, bisnis startup dianggap masih menjanjikan dengan perencanaan, eksekusi, dan adaptasi yang cermat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan membantu mengembangkan bisnis startup. 

Mulailah dengan memiliki ide yang kuat dan solusi yang relevan terhadap masalah yang ada, dengan menciptakan produk atau layanan yang memenuhi kebutuhan pelangan dan menyelesaikan masalah mereka. 

Pastikan benar-benar memahami pasar dan mengidentifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi dengan melakukan riset pasar yang mendalam untuk memahami persaingan, tren, dan peluang di pasar untuk membantu strategi yang lebih baik. Buat strategi pemasaran yang efektif misalnya dengan menggunakan media sosial, iklan online, dan kampanye promosi. 

Startup juga harus selalu bersiap untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan kebutuhan pelanggan, berinovasi dan memperbarui atau mengubah produk atau layanan jika diperlukan.

Pengelolaan keuangan yang baik juga menjadi kunci kesuksesan startup, seperti mengelola anggaran, mengurangi biaya overhead, dan mencari sumber pendanaan tambahan jika diperlukan, bisa pembiayaan dari investor, pinjaman, atau pendapatan internal.

Peran Profesi Akuntan dalam Bisnis Startup

Peran profesi akuntan juga sangat krusial dalam bisnis startup untuk memastikan keberlanjutan bisnis dan keberhasilan jangka panjang. Akuntan bertanggung jawab untuk menyusun dan menganalisis laporan keuangan, yang memberikan gambaran jelas tentang kesehatan finansial startup. 

Analisis keuangan yang cermat membantu startup dalam mengidentifikasi peluang untuk efisiensi, menghindari risiko keuangan, dan membantu dalam pengambilan keputusan strategis, seperti menilai kelayakan pengembangan baru dan ekspansi pasar. Akuntan juga membantu membangun kepercayaan investor dengan menyajikan informasi keuangan yang akurat dan terperinci.

Selain itu, akuntan juga berperan dalam memastikan bahwa startup mematuhi regulasi dan kewajiban perpajakan yang berlaku sehingga mencegah potensi masalah hukum dan denda yang dapat menghambat pertumbuhan bisnis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun