Ahli gizi berperan dalam pemantauan tumbuh kembang anak sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting, yaitu kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis yang dapat berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif anak. Pemantauan ini melibatkan pengukuran tinggi dan berat badan anak secara berkala, serta mencatat perkembangan motorik dan kognitif anak. Apabila ditemukan gejala keterlambatan tumbuh kembang, ahli gizi dapat memberikan intervensi dini bersama tenaga kesehatan lainnya.
5. Penyusunan dan Implementasi Program Gizi
Di tingkat Posyandu, ahli gizi memiliki peran dalam merancang dan mengimplementasikan program gizi yang efektif sesuai dengan kondisi masyarakat setempat. Misalnya, ahli gizi dapat merancang program untuk penanggulangan kekurangan gizi pada balita atau program peningkatan asupan gizi untuk ibu hamil. Program ini disusun berdasarkan hasil pemantauan status gizi dan kondisi kesehatan masyarakat, sehingga program yang dijalankan lebih tepat sasaran.
6. Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain
Posyandu biasanya melibatkan banyak tenaga kesehatan, seperti dokter, bidan, perawat, dan kader kesehatan. Dalam menjalankan tugasnya, ahli gizi bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk menangani masalah kesehatan secara holistik. Misalnya, untuk ibu hamil dengan risiko anemia, ahli gizi dapat bekerja sama dengan bidan dalam memberikan suplementasi zat besi sekaligus memberikan edukasi tentang sumber makanan kaya zat besi. Kolaborasi ini penting agar penanganan masalah kesehatan masyarakat di Posyandu berjalan efektif dan efisien.
7. Pengadaan dan Distribusi Makanan Tambahan
Di beberapa Posyandu, ahli gizi juga turut serta dalam pengadaan dan distribusi makanan tambahan (PMT), khususnya untuk anak-anak yang mengalami kekurangan gizi atau ibu hamil yang membutuhkan tambahan asupan gizi. Makanan tambahan ini biasanya berupa biskuit, bubur, atau susu yang kaya akan nutrisi penting. Ahli gizi bertanggung jawab memastikan bahwa makanan tambahan tersebut sesuai dengan kebutuhan gizi dan aman untuk dikonsumsi.
8. Pengawasan dan Evaluasi Program Gizi
Setelah program gizi dijalankan, ahli gizi melakukan pengawasan dan evaluasi untuk menilai efektivitas program yang diterapkan di Posyandu. Evaluasi ini dilakukan dengan memantau perubahan status gizi masyarakat setelah beberapa bulan pelaksanaan program. Jika ditemukan kekurangan atau hal yang perlu diperbaiki, ahli gizi akan melakukan penyesuaian agar program gizi di Posyandu dapat terus berjalan dengan hasil yang optimal
Peran ahli gizi di Posyandu sangat penting dalam mendukung tercapainya status gizi yang optimal, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, bayi, dan balita. Melalui edukasi, konseling, pemantauan, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya, ahli gizi membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi. Dukungan ahli gizi di Posyandu merupakan langkah penting dalam menciptakan generasi yang sehat dan bebas dari masalah gizi, serta berkontribusi dalam mengurangi angka stunting di Indonesia.
Referensi: