3. Dukungan Keluarga dan Teman
Keluarga dan teman memiliki peran besar dalam menjaga kesehatan mental mahasiswa. Dukungan emosional dari orang-orang terdekat dapat membantu mahasiswa merasa lebih dihargai dan diperhatikan.
4. Mengadakan Program Pendampingan
Kampus dapat mengadakan program pendampingan di mana kakak tingkat membantu mahasiswa baru untuk beradaptasi dan mengatasi tekanan yang ada.
5. Peningkatan Edukasi Kesehatan Mental di Kampus
Program edukasi ini bertujuan untuk mengajarkan mahasiswa tentang pentingnya menjaga kesehatan mental, mengenali tanda-tanda awal gangguan mental, dan memberikan informasi tentang cara mencari bantuan jika dibutuhkan.
Kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa merupakan tanda bahwa masih banyak mahasiswa di Indonesia dalam kondisi mental yang tidak sehat dan perlu perhatian khusus. Penting bagi kita semua, terutama institusi pendidikan, keluarga, dan teman-teman, untuk lebih peka terhadap kondisi mental mahasiswa dan memberikan dukungan yang mereka butuhkan. Dengan demikian, kita bisa membantu mengurangi angka bunuh diri di kalangan mahasiswa dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi kesehatan mental.
Referensi:
Fadli, R. (2024, November 13). Kesehatan mental. Halodoc. https://www.halodoc.com/kesehatan/kesehatan-mental?srsltid=AfmBOoqKhx_hn5SxuWCBRiZKDiM5g8IXJPK-nNQ8W6Gqbz6rp67zmwoJ
Iman, A. N. (2024, August 14). Mahasiswi FK Undip tewas bunuh diri, polisi usut dugaan adanya perundungan. Detiknews. https://news.detik.com/berita/d-7490539/mahasiswi-fk-undip-tewas-bunuh-diri-polisi-usut-dugaan-adanya-perundungan/amp
BBC News Indonesia. (2024, October 10). Kasus bunuh diri mahasiswa – Mengapa banyak anak-anak muda rentan mengakhiri hidup? https://www.bbc.com/indonesia/articles/c05gdg5pn8jo.amp