Tidak sedikit mahasiswa yang menghadapi kesulitan finansial dalam menunjang kebutuhan sehari-hari maupun pendidikan mereka. Biaya kuliah yang tinggi ditambah biaya hidup di kota besar menjadi tekanan tersendiri yang dapat memicu stres dan kecemasan.
4. Isolasi Sosial dan Kesepian
Mahasiswa yang jauh dari keluarga atau baru merantau di kota lain sering kali merasa kesepian dan mengalami isolasi sosial. Mereka Merasa kehilangan support yang cukup membuat mereka rentan mengalami gangguan psikologis, terutama ketika mengalami kesulitan dalam akademik atau kehidupan sehari-hari.
5. Perundungan
Masih banyak kasus perundungan di lingkungan kampus terutama di era digital saat ini. Perundungan secara fisik maupun verbal, dapat memberikan trauma pada mahasiswa yang mengalami hal tersebut dan memicu risiko gangguan mental yang mengarah pada tindakan bunuh diri. Sebagai contoh, kasus bunuh diri pada tahun 2024 di bulan Agustus yang dilakukan oleh salah satu mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro akibat mendapat perundungan dari senior pada saat melakukan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
Mengapa Beberapa Mahasiswa Memilih Bunuh Diri ?
Menurut opini saya sebagai mahasiswa Universitas Airlangga, saat tekanan semakin berat mahasiswa merasa tidak memiliki jalan keluar. Mereka mungkin mulai berpikir mengakhiri hidup sebagai solusi terbaik untuk mengakhiri penderitaan. Mereka mungkin merasa sendirian, tidak didengar, dan putus asa karena tidak melihat adanya dukungan atau bantuan dari orang terdekat yang dapat membantu mereka keluar dari permasalahan maupun situasi tersebut. Dalam beberapa kasus, mahasiswa yang terlihat "baik-baik saja" di permukaan mungkin menyembunyikan rasa sakit yang mendalam karena tidak dapat menceritakan masalahnya dengan orang lain.
Langkah-langkah yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Bunuh Diri di Kalangan Mahasiswa
1. Menyediakan Layanan Konseling di Kampus
Kampus dapat menyediakan fasilitas layanan konseling dengan tenaga profesional seperti psikolog yang mudah diakses oleh mahasiswa. Dengan adanya tenaga profesional di kampus, mahasiswa bisa mendapatkan dukungan dan bimbingan yang dibutuhkan dengan harapan dapat membantu meringankan beban maupun masalah yang dihadapi mahasiswa.
2. Mengurangi Stigma Tentang Kesehatan Mental
Banyak mahasiswa yang merasa malu atau takut mencari bantuan karena stigma negatif tentang kesehatan mental. Dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental, diharapkan stigma ini bisa berkurang.