Mohon tunggu...
Aurellia Nisa Nurmalasari
Aurellia Nisa Nurmalasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa SV IPB

Hallo!!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjalanan Seorang Guru Agronomi yang Dapat Membantu Muridnya Menambah Uang Saku

12 Desember 2023   21:14 Diperbarui: 12 Desember 2023   22:40 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

             

              Sukabumi, 21 Mei 2023. Tak pernah terpikirkan sebelumnya oleh seorang Ela Melawati bahwa di masa depan ia akan menjadi seorang guru. Pasalnya setelah lulus dari dunia perkuliahan, ia menjadi seorang konsultan yang pergi kesana kemari keluar Pulau Jawa memberikan bantuannya. Bertahun-tahun ia mengambil profesi tersebut untuk membantu para masyarakat menangani kasus hama pada tumbuhan. Jasa yang ia berikan sangat bermanfaat dan membantu para masyarakat. Beribu alasan dalam pikirannya, setelah pergi merantau akhirnya ia kembali pulang ke daerah asalnya yaitu Sukabumi.

             Takdir datang untuknya setelah membaca berita perjuangan seorang guru honorer di salah satu media massa, terbesit dalam hatinya ia ingin menjadi seorang guru. Lantas ia berjuang untuk memenuhi keinginannya dengan mengikuti akta IV atau akta mengajar. Akta IV merupakan syarat mengajar atau tanda bukti penguasaan kemampuan mengajar yang diberikan oleh Lembaga Pendidik kepada seseorang yang telah memenuhi syarat. Setelah berjuang cukup lama, akhirnya ia mendapatkan profesi menjadi seorang guru. Guru agronomi di salah satu sekolah di kabupaten Sukabumi.

Latar Belakang menjadi Guru Agronomi

             Guru Agronomi merupakan status yang ia dapatkan dan mata pelajaran yang akan ia ajarkan untuk anak didiknya. Pelajaran tersebut terkait dengan agribisnis tanaman dan agrikultur yang mempelajari tanaman serta sayuran. Latar belakang pendidikan beliau saling berhubungan dengan profesi guru yang ia dapatkan saat ini, IPB University merupakan kampusnya pada saat itu. Memang takdir beliau menjadi guru di program keahlian tersebut, ketika berkuliah beliau mengambil program studi proteksi tanaman (hama dan penyakit pada tumbuhan). Sehingga sangat cocok dan keterkaitan antara ilmu yang ia dapatkan pada saat kuliah dengan profesinya saat ini.

              Selama 54 tahun hidupnya, Ela Melawati menghabiskan pengalamannya menjadi seorang guru hampir 24 tahun sejak ia honorer sampai dengan PNS. Saat ini beliau bekerja di sekolah menengah kejuruan di salah satu kabupaten Sukabumi, tepatnya di SMKN 1 Cibadak. Sekolah ini merupakan sekolah pertanian pertama di Kabupaten Sukabumi. Banyak sekali pengalaman yang ia dapatkan ketika bekerja di sekolah tersebut, salah satunya yaitu pernah menjabat sebagai ketua jurusan selama 3 tahun. Hal tersebut memberikan pengalaman yang tak terlupakan untuknya.

 Pengalaman Berkesan yang Ia Dapat

             Suatu hal yang berkesan saat menjadi seorang guru yaitu ketika ada seorang siswa yang tidak masuk sekolah lalu berliau melakukan home visit ke rumah anak tersebut. Hal itu membuat ia terkesan karena dapat bertemu dengan orang tua dan mengetahui keadaan atau suasana rumah anak tersebut. Lalu pada saat anak didiknya mendapatkan prestasi atau sudah menjadi orang sukses membuat ia senang dan bangga melihatnya. Maka saat ini ia sudah sangat menikmati dan terbiasa untuk menjadi seorang guru.

              Cita-cita awalnya memang bukan menjadi seorang guru, tetapi saat ini takdir datang menuntunnya mengambil langkah besar. Ia bersyukur dan berterima kasih pada tuhan yang telah menunjukan masa depannya melalui satu berita inspiratif itu. Sekolah membantunya menyiapkan segala hal yang ia perlukan untuk kepentingan belajar dan mengajar. Seperti dengan menyediakan fasilitas berupa sarana dan prasarana untuk kegiatan praktikum para siswa. Fasilitas sekolah dapat membantu guru untuk meningkatkan potensi anak didiknya.

Fasilitas yang Disediakan Sekolah

              Adanya lahan, barang, dan bahan praktikum untuk menanam tanaman dan sayuran membuat Ela bersemangat mengajarkannya kepada para siswa. Alat yang disediakan sekolah untuk praktikum seperti cangkul atau sekop, selang air, pot tanaman, pH meter, sarung tangan, instalasi hidroponik dan lain sebagainya. Sedangkan untuk bahannya seperti bibit, nutrisi, dan pupuk. Semua persediaan praktikum sudah disediakan sekolah, para siswa tidak perlu membawa peralatannya masing-masing. Hal itu memudahkan mereka dan juga Ela untuk memulai praktikumnya, tidak perlu untuk melakukan iuran antar siswa dan guru dalam menyediakan alat dan bahannya.

                Sebagai guru agronomi yang praktikumnya memproduksi tanaman dan pengelolan tanah. Ela mengajarkan kepada muridnya cara menanam hidroponik dan tanaman hias. Hidroponik ini merupakan cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, biasanya dikerjakan dalam kamar kaca dengan menggunakan medium air yang berisi zat besi. Contoh tanaman hidroponik yang beliau dan siswanya tanam adalah NFT, DFT, selada, pakcoy, kangkung, bayam, dan masih banyak lagi. Ia menjelaskan bahwa cara merawat hidroponik ini mudah, seperti hanya dengan cek nutrisi, aliran air, selang, tanaman, listrik dan PPM.

                Tidak hanya hidoponik, beliau dan para siswanya pun menanam tanaman hias. Tanaman hias ini adalah jenis tanaman yang ditanam untuk menciptakan kesan keindahan, kecantikan, dan menciptakan daya tarik untuk penghias ruangan, karangan bunga, dan riasan busana. Contoh tanaman hias yang beliau ajarkan kepada siswanya adalah tanaman hias daun, berbagai jenis anggrek seperti anggrek bulan, gelombang cinta, bougainvillea, miana, dan lain sebagainya. Ia pun menjelaskan bahwa cara merawat tanaman hias ini hanya dengan mengecek tanah, tanaman, pupuk / penyubur, hama penyakit, waktu panen, dan cek PPM.

Berhasil menjadi Guru yang Bermanfaat untuk Siswanya

                Tanaman yang berhasil tumbuh dan siap untuk dipanen, nantinya akan diperjualbelikan oleh para siswa. Satu siswa membawa satu pot yang dijual secara bebas. Untuk hidroponik sendiri biasanya mereka jual ke perkantoran atau langsung door to door ke masyarakat sekitar. Hasil dari jualan tersebut dibagikan ke para siswa atau disimpan ke bendahara untuk kepentingan praktikum, siswa yang sakit, zakat dan sedekah. Ia berhasil menjadi seorang guru yang dapat meberikan manfaat untuk orang lain. Ela berhasil menjadi guru yang menginspiratif untuk banyak orang.

                Ilmu yang ia dapatkan di perkuliahan itu diberikan kepada para siswa agar mereka mau belajar dan ketika lulus sekolah bisa memberikan manfaat untuk mereka semua. Hal yang mengharukan untuknya itu ketika melihat anak didiknya bahagia dan senang pada saat hari panen tiba. Kebanggaan yang ada di dalam diri mereka memuncak, merasa hebat karena berhasil menjaga tanaman dari sebuah bibit kecil menjadi tanaman yang dapat dijual kepada orang-orang. Pengalaman ini yang membuat Ela bertahan selama 24 tahun bekerja sebagai guru. Menurutnya tidak akan ada kesan yang mengaharukan seperti ini di pekerjaan lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun