Mohon tunggu...
Aurelia Adriana Yoditya
Aurelia Adriana Yoditya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional

Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Digital Public Diplomacy, Efektivitas Penggunaan TikTok dalam Diplomasi Budaya Turki Era New Normal

8 Desember 2024   14:41 Diperbarui: 8 Desember 2024   14:49 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam konteks new normal, di mana perjalanan dibatasi dan interaksi langsung terhambat, TikTok menjadi platform virtual yang mempertemukan budaya. Konten yang dapat dengan mudah viral akan menjangkau jutaan orang dalam waktu yang cepat, memberikan dampak yang lebih luas dibandingkan dengan metode tradisional.

Efektivitas melalui platform TikTok ini dapat diukur melalui berbagai metrik. Dengan pertumbuhan pengikut akun resmi Turki yang mencapai jutaan. Kemudian, engagement rate yang tinggi dengan ribuan komentar dan share dari audiens.

Pengembangan konten yang tidak sekedar informatif, tetapi juga menghibur dan mendidik. Pendekatan terhadap generasi Z juga diupayakan dengan mengadaptasi estetika dan format konten sesuai preferensi generasi muda.

Menciptakan challenge dan interaksi yang mendorong partisipasi global. Serta menggunakan bahasa visual yang dapat dipahami lintas budaya.

Dampak nyata pada persepsi global terkait Turki sebagai negara yang modern, progresif, namun tetap menjaga tradisi. Tidak dapat dipungkiri, penggunaan TikTok dalam diplomasi publik membawa tantangan tersendiri.

Salah satu tantangan utama yaitu risiko misinterpretasi konten. Pengguna TikTok tidak selalu menciptakan konten yang mencerminkan nilai-nilai resmi dan budaya yang diinginkan oleh pemerintah.

Algoritma TikTok yang kompleks, preferensi pengguna yang cepat berubah, serta kebutuhan akan konten yang selalu baru dan menarik menuntut kreativitas berkelanjutan. Namun, Turki telah membuktikan kemampuannya dalam beradaptasi dengan platform digital yang dinamis.

Selain itu, terdapat dampak geopolitik seperti citra nasional melalui TikTok, Turki melakukan transformasi fundamental dalam persepsi internasional dengan menggeser citra tradisional sebagai negara konfrontatif, membangun narasi soft power yang lebih inklusif, dan menampilkan wajah modern dan progresif.

Strategi soft power kontemporer pendekatan geopoliti Turki melalui TikTok mencakup proyeksi identitas budaya tanpa kekerasan, menciptakan diplomasi publik berbasis dialog, mengurangi ketegangan melalui pertukaran budaya digital, serta membangun koneksi emosional litas batas geografis.

Konteks kawasan Timur Tengah dampak geopolitik spesifik dalam konteks regional seperti memperlihatkan model toleransi dan modernitas, menawarkan alternatif naratif di wilayah yang penuh konflik, menunjukkan potensi dialog antar peradaban, dan mengurangi stereotip negatif tentang masyarakat muslim.

Turki telah mengatasi tantangan tersebut melalui tim kreator professional, investasi dalam riset dan pengembangan konten, fleksibilitas strategis komunikasi, dan pendekatan lintas generasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun