Mohon tunggu...
Aurelia Adriana Yoditya
Aurelia Adriana Yoditya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional

Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Digital Public Diplomacy, Efektivitas Penggunaan TikTok dalam Diplomasi Budaya Turki Era New Normal

8 Desember 2024   14:41 Diperbarui: 8 Desember 2024   14:49 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Official account TikTok of Turkish @tiktokturkiye & TikTok content about Turkish culture

Era New Normal merupakan transformasi integritas yang terjadi setelah kondisi krisis, terutama disebabkan oleh pandemi Covid-19. Era New Normal telah memberikan dampak transformasi signifikan dalam penerapan diplomasi publik, dengan menjadikan media sosial sebagai alat utama pertukaran budaya dan komunikasi lintas negara.

Transformasi pada era new normal mencakup perubahan sosial seperti penyesuaian dalam interaksi sosial, peralihan ke pekerjaan jarak jauh dan pembelajaran daring dan perubahan dalam cara berbelanja dan konsumsi.

TikTok merupakan salah satu media sosial yang efektif dalam mempromosikan kebudayaan suatu negara. Turki mengambil langkah dengan memanfaatkan platform TikTok sebagai strategi diplomasi publiknya.

TikTok sebagai platform yang dinamis, memungkinkan pemerintah Turki untuk beradaptasi dengan cepat terhadap situasi yang berkembang. Contohnya, selama pandemi konten yang mendorong kebersihan dan keselamatan dapat disampaikan dengan cara yang menarik, membantu masyarakat internasional memahami langkah-langkah yang diambil oleh Turki dalam menangani krisis.

Perkembangan digital diplomacy Turki melalui TikTok tidak sekedar upaya promosi sederhana, melainkan strategi komprehensif untuk membangun citra positif terkait identitas dan warisan budayanya. Dengan pendekatan kreatif, Kementerian Luar Negeri Turki telah merancang konten yang tidak hanya informatif namun juga memukau jutaan penonton global.

TikTok sebagai platform berbasis video dengan durasi singkat, memberikan keunikan dalam menyampaikan pesan dengan cara yang menarik dan kreatif. Konten yang bersifat visual dan interaktif menarik perhatian masyarakat pengguna TikTok untuk terlibat secara langsung sehingga menciptakan koneksi emosional yang lebih kuat.

Pengguna TikTok tidak hanya terlibat dalam mempromosikan pariwisata, namun juga memperkenalkan kebudayaan, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat Turki kepada global. Video berdurasi singkat yang memperkenalkan baju adat Turki, tarian adat turki dan berbagai ragam tradisi Turki yang unik memberikan daya Tarik tersendiri. Pengguna global dapat menjelajahi kebudayaan Turki yang kaya dan beragam dengan cara yang sangat efektif.

Video-video bertemakan arsitektur bersejarah, seperti Hagia Sophia dan Istana Topkapi dipresentasikan secara menarik dan dinamis. Pendekatan cerita pendek yang inovatif memungkinkan generasi muda global memahami kompleksitas sejarah Turki dengan cara yang tidak membosankan menjadikan generasi muda memahami sejarah Turki dengan cara yang dapat mudah dipahami.

Salah satu strategi yang diambil oleh Turki adalah kolaborasi dengan influencer dan pembuat konten di TikTok. Dengan adanya kolaborasi ini, konten yang dihasilkan menjadi lebih nyata dan relatable bagi audiens internasional.

Seorang influencer membuat video yang diunggah dalam akun TikTok yang menampilkan masakan tradisional Turki, festival budaya, atau tempat-tempat bersejarah. Dengan dilakukannya cara tersebut budaya Turki tidak hanya diperkenalkan, tetapi juga dihidupkan dalam konteks yang relevan bagi generasi muda yang menggunakan platform TikTok.

Dalam konteks new normal, di mana perjalanan dibatasi dan interaksi langsung terhambat, TikTok menjadi platform virtual yang mempertemukan budaya. Konten yang dapat dengan mudah viral akan menjangkau jutaan orang dalam waktu yang cepat, memberikan dampak yang lebih luas dibandingkan dengan metode tradisional.

Efektivitas melalui platform TikTok ini dapat diukur melalui berbagai metrik. Dengan pertumbuhan pengikut akun resmi Turki yang mencapai jutaan. Kemudian, engagement rate yang tinggi dengan ribuan komentar dan share dari audiens.

Pengembangan konten yang tidak sekedar informatif, tetapi juga menghibur dan mendidik. Pendekatan terhadap generasi Z juga diupayakan dengan mengadaptasi estetika dan format konten sesuai preferensi generasi muda.

Menciptakan challenge dan interaksi yang mendorong partisipasi global. Serta menggunakan bahasa visual yang dapat dipahami lintas budaya.

Dampak nyata pada persepsi global terkait Turki sebagai negara yang modern, progresif, namun tetap menjaga tradisi. Tidak dapat dipungkiri, penggunaan TikTok dalam diplomasi publik membawa tantangan tersendiri.

Salah satu tantangan utama yaitu risiko misinterpretasi konten. Pengguna TikTok tidak selalu menciptakan konten yang mencerminkan nilai-nilai resmi dan budaya yang diinginkan oleh pemerintah.

Algoritma TikTok yang kompleks, preferensi pengguna yang cepat berubah, serta kebutuhan akan konten yang selalu baru dan menarik menuntut kreativitas berkelanjutan. Namun, Turki telah membuktikan kemampuannya dalam beradaptasi dengan platform digital yang dinamis.

Selain itu, terdapat dampak geopolitik seperti citra nasional melalui TikTok, Turki melakukan transformasi fundamental dalam persepsi internasional dengan menggeser citra tradisional sebagai negara konfrontatif, membangun narasi soft power yang lebih inklusif, dan menampilkan wajah modern dan progresif.

Strategi soft power kontemporer pendekatan geopoliti Turki melalui TikTok mencakup proyeksi identitas budaya tanpa kekerasan, menciptakan diplomasi publik berbasis dialog, mengurangi ketegangan melalui pertukaran budaya digital, serta membangun koneksi emosional litas batas geografis.

Konteks kawasan Timur Tengah dampak geopolitik spesifik dalam konteks regional seperti memperlihatkan model toleransi dan modernitas, menawarkan alternatif naratif di wilayah yang penuh konflik, menunjukkan potensi dialog antar peradaban, dan mengurangi stereotip negatif tentang masyarakat muslim.

Turki telah mengatasi tantangan tersebut melalui tim kreator professional, investasi dalam riset dan pengembangan konten, fleksibilitas strategis komunikasi, dan pendekatan lintas generasi.

Turki telah membuktikan bahwa TikTok bukan sekedar platform hiburan, melainkan instrument diplomasi yang memiliki dampak signifikan. Pendekatan holistik dalam memanfaatkan media sosial telah mengubah cara negara berkomunikasi dengan global.

Digital public diplomacy melalui TikTok merupakan langkah inovatif yang diambil oleh Turki dalam menghadapi tantangan di era new normal.

Meskipun terdapat tantangan yang harus dihadapi, efektivitas penggunaan TikTok dalam diplomasi budaya menunjukkan potensi besar untuk membangun hubungan yang lebih dekat antara negara dan masyarakat internasional. Dengan terus beradaptasi dan berinovasi, Turki dapat mempertahankan relevansinya dalam arena diplomasi publik di era digital ini serta memperkuat citra positifnya di mata dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun