Kata - kata yang digunakan dalam poster tersebut mudah dipahami dan tidak meggunakan kalimat yang bertele tele. Selain itu, poster tersebut cocok ditempatkan pada area food court karena pengunjung sering menggunakan westafel pada sebelum dan sesudah makan. Untuk menjaga kenyamanan para pengunjung food court terdapat pula poster larangan merokok.
Jika di analisis, poster langkah mencuci tangan tersebut juga terbukti efektif karena telah menggunakan warna yang menarik dan tulisan yang mudah di pahami, sehingga siapa saja terbukti bisa melihat dan mengimplementasikan langkah- langkah mencuci tangan yang berada di media promosi kesehatan tersebut.
Selain itu, media poster juga dapat menjadi sasaran Pendidikan, Menurut Notoatmodjo (2012), kelebihan poster dibandingkan dengan alat lain adalah awet, menjangkau banyak orang, harganya tidak mahal, tidak memerlukan listrik, dapat dibawa kemana-mana, dan dapat meningkatkan persepsi masyarakat terhadap keindahan, memudahkan pemahaman dan meningkatkan semangat.
Tidak hanya terdapat langkah -- langkah mencuci tangan dengan baik dengan benar, poster tersebut juga terdapat pesan motivasi "karena kesehatan kita yang utama" yang berarti tubuh yang sehat merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, karena dengan tubuh yang sehat seseorang bisa melakukan aktifitas sehari -- hari dengan mudah.Â
Namun perlu di ketahui poster tersebut masih ada kekurangannya, yaitu mengenai salah satu prinsip pada panduan CTPS (cuci tangan pakai sabun) yaitu tertulis minimal mencuci tangan pakai sabun selama 40 -- 60 detik , namun di poster tersebut hanya tertulis 20 detik, sehingga perlu di perbaiki agar sesuai dengan yang dianjurkan. (Kementeria, 2020)
Jika dibandingkan media promosi kesehatan lainnya, media poster juga memiliki kekurangan, seperti sasaran yang menerima cukup terbatas, karena media poster hanya bisa dibaca dan dilihat, terkadang media poster juga mudah rusak karena terkadang hanya di taruh begitu saja.
Kesimpulannya, promosi kesehatan mampu mengendalikan kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan . proses pengupayaan promosi kesehatan salah satunya dapat menggunakan media poster.    Media poster sangat banyak digunakan sebagai media promosi kesehatan , seperti yang berada di Malang Town Square (MATOS) pada area food court. Di dinding  westafel food court tersebut terdapat poster yang bertuliskan "jangan lupa cuci tangan yang bersih, minimal 20 detik" tujuannya agar pengunjung dapat mencuci tangan memakai sabun dengan baik dan benar.
Kelebihan dari poster mencuci tangan sebagai media promosi kesehatan di food court matos tersebut adalah dapat di gunakan sebagai sasaran Pendidikan, tidak mahal ,tidak menggunakan listrik,  serta dapat meningkatkan pemahaman dan semangat belajar. Tidak hanya itu, poster tersebut juga terdapat kalimat motivasi yang bermakna " yang berarti tubuh yang sehat adalah hal yang terpenting". Kekurangan dari poster mencuci tangan yaitu perlu penyesuaiaan yang dianjurkan pada  panduan CTPS (cuci tangan pakai sabun).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H