Mohon tunggu...
Aurel Cesilia Marchie Andalan
Aurel Cesilia Marchie Andalan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hi, perkenalkan saya Aurel Cesilia Marchie Andalan. Saya sedang menjalankan studi S1 Ilmu Komunikasi. Saya merupakan penulis amatiran dan masih dalam tahap pembelajaran. Tolong koreksi jika menemukan kesalahan.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Produksi Rotan Asal Cirebon yang Memikat Mata Dunia

1 Februari 2023   09:01 Diperbarui: 1 Februari 2023   09:08 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerajinan dari bahan Rotan sudah mulai dikenal dan di gemari oleh banyak orang sejak zaman dahulu. Salah satu pemilik perusahaan pengekspor rotan (Alrattan) Dody Andalan mengatakan, Rotan bisa dijadikan alternatif sebagai bahan untuk membuat bermacam macam bentuk kerajinan, seperti keranjang, tas, hingga ke peralatan rumah tangga. 

Alrattan mulai menampakkan eksistensinya sejak tahun 2020 ke mata dunia. "Ini adalah generasi ke-2, sebelumnya ekspor rotan sudah dilakukan oleh ayah saya di tahun 1978 dengan nama perusahaan yang berbeda, pada masa itu ayah saya melakukan ekspor berupa Furnitur rotan ke Negara Jepang."  Ujar Dody, (24/12/22). Alrattan mengekspor berbagai macam furnitur rotan ke berbagai Negara seperti Australia, Prancis, Amerika, dan lain sebagainya. 

"Rotan itu banyak digemari oleh pembelinya terutama dari luar negeri marena memang rotan ini hand-made, furnitur rotan juga jauh lebih memiliki nilai estetika yang tinggi, dan yang paling penting pastinya ramah lingkungan." Ujar Pian, Equality Control perusahaan Alrattan. 

Pemakaian furnitur rotan jauh lebih digemari khususnya orang luar karena pemakaiannya bisa berjangka panjang kurang lebih 5-10 Tahun tergantung dari pemakaian dan juga ramah lingkungan sehingga mudah untuk di daur ulang. 

Perawatan dari furnitur rotan juga sangat mudah, cukup dengan menjauhi furnitur rotan dari sinar matahari langsung, tidak terkena hujan, dan apabila furnitur dirasa kotor, cukup di lap menggunakan kain basah. Pengrajin rotan rata-rata berasal dari Desa Tegalwangi, "Dampaknya cukup bagus untuk masyarakat sekitar karena membantu membudidayakan dan mengenalkan rotan sampai ke Mancanegara." Imbuh Dody.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun