Mohon tunggu...
Aura Syafa maharani
Aura Syafa maharani Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar okee

Belajar belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anak Usia Dini Lebih Suka Bermain dengan Teman Sebayanya atau dengan Teman yang Usia Terpaut diatasnya ?

24 November 2022   19:09 Diperbarui: 24 November 2022   19:19 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teman sebaya itu seperti apa sihh ?

Teman sebaya biasnya dilihat dari umur ataupun tingkatan kelas. Seperti saya semester 3 jadi teman sebaya saya juga semester 3 atau bisa juga semester 1 bisa di anggap dengan teman sebaya tergantung umur yang dimiliki anak tersebut. Pada anak usia dini biasa teman sebaya yakni teman yang bisa di ajak main oleh anak tersebut dan juga memiliki umur yang tidak terlalu jauh dengan anak. 

Teman sebaya anak usia dini biasanya hanya untuk bermain dan belajar saja. Sedangkan remaja dan orang dewasa teman sebaya bisa untuk bermain, bertukar pengalaman, berbagi kebagahagiaan ataupun membutuhkan satu sama lain.

 Seperti teman sebaya saya, teman sebaya saya biasanya saya ajak bermain , bertukar pengalam, belajar, berdiskusi dan masih banyak lagi. Tapi kebanyakan juga seperti anak usia dini hehe , teman sebaya diajak untuk bermain. 

Bermain yang saya maksud tetapi bukan seperti anak usia dini seperti bermain puzzle , balok , petak umpet atau selainnya. Bermain bagi anak remaja itu seperti healing ke suatu tempat yang menyenangkan. Bersama teman sebaya, bertukar pengalaman atau berdiskusi di suatu caf atau perkopian.

 Teman sebaya biasanya tidak memiliki struktur organisasi yang jelas maksudnya teman sebaya itu terbentuk dengan sendirimya atau terbentuk secara spontan. Teman sebaya juga memiliki sifat sementara kecuali teman sebaya yang memang sudah bestie yaa teman teman hehe. 

Tau tidak bestie itu seperti apa ? bestie itu seperti teman sebaya ataupunn lebih dari umur kita tetapi kita dekat sekali dengan orang tersebut sampai sampai semua tau tentang kita kecuali hal hal yang bersifat privasi yaa.  

Apa yang di maksud dengan teman sebaya ?

Teman sebaya bisa dibilang dengan kawan ataupun teman. Teman sebaya menurut (NINGSIH, 2019) yakni beberapa teman yang dapat memberikan kenyamanan bagi teman yang lainnya, seseorang  merasa nyaman jika dapat bercerita dengan teman sebayanya, bukan hanya itu saja tetapi juga mulai dari masalah pribadi, pengalaman, hingga bersikusi mendiskusiskan tentang sesuatu hal.

Teman sebaya juga dapat di artikan dengan kelompok anak sebaya yang sukses ketika anggotanya dapat berinteraksi. 

Atau dapat juga di artikan dengan anak anak yang tingkat kematangannya itu kurang lebih sama (Ii et al., 2017). Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia mengungkapkan bahwa teman sebaya yakni  kawan, sahabat atau orang yang sama sama bekerja atau juga berbuat atau bisa di sebut juga dengan persahabatan yang didalamnya memiliki timbal balik. 

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulakn bahwa teman sebaya adalah sekelompok ataupun kumpulan orang yang saling memiliki interaksi , hubungan ataupun bergaul karena memiliki kesamaan dalam beberapa aspek seperti hobi dan lain lain.

Apakah ada faktor yang mempengaruhi teman sebaya ?

Dalam pertemanan pasti memiliki teman yang kadang pilih pilih teman , tetapi juga terkadang ada teman yang menerima temannya yang lain dengan apa adanya bukan ada apanya. Menurut (Ii et al., n.d.) faktor faktor yang mempengaruhi teman sebaya :

  • Faktor yang menyebabkan anak tidak di terima oleh teman sebayanya
  • Terkadang teman sebayanya melihat dari penampilan anak tersebut ( sopan, gembira ), kemampuan berfikir ( inisiatif ataiu memiliki ide ide yang positif untuk selalu meningkatkan kepentingan kelompok teman sebaya), sikap, sifat, kepribadian dan juga tanggung jawab.
  • Faktor faktor yang menyebabkan seseorang ditolak oleh teman sebayanya
  • Terkadang teman sebayanya melihat dari  penampilan ( menentang, pemalu dan introvert ), kemampuan berfikir malas, sikap yang negative, melanggar peraturan dan tidak bertanggung jawab.

Hubungan teman sebaya apakah juga memiliki aspek ?

              Menurut Santoso ( 2009 ) teman sebaya itu memiliki karateristik dan juga ciri ciri yaitu ;

  • Tidak meempunyai struktur organisasi yang jelas ( teman sebaya itu terbentuk secara spontan dalam pertemanan dan didalam kelompok dan juga hubungan teman sebaya pasti ada salah satu orang yang menjadi pemimpin atau disegani )
  • Bersifat sementara ( teman sebaya memiliki sifat yang sementara karena pasti ada suatu waktu yang membuat keponpok teman sebaya itu berpisah seperti lulus sekolah dan melanjutkan Pendidikan yang berbeda beda )
  • Teman sebaya mengajarkan individu tentang kebudayaan ( karena dalam hubungan teman sebaya pasti memiliki teman dari berbagai daerah , jadi bisa bertikar pengalaman dan cerita satu sama lain.
  • Memiliki persamaan usia ( individu yang sebaya ).

Hubungan teman sebaya yang dilakukan anak usia dini yang sudah saya ceritakan di awal tadi pasti hubungan teman sebayanya untuk bermain saja. Bermain dan permainan anak usia dini juga memiliki teori teori menurut beberaoa ahli .Ahli yang banyak dikenak yakni teori piaget dan teori Vygotsky. Keduanya melihat tahapan perkembangan anak dari tahapan sensorimotorik, praoperasional dan juuga konrit pra operasional. 

Tahapan-tahapan tersebut memiliki karateristik bermain sendiri.

  • Teori bermain dan permainan menurut Piaget
  • Menurut Piaget tahap perkembangan dengan perpainan dihubungkan dengan sensorimotorik, simbolik pra operasional yang berkaitan dengan konrit operasional. Pada tahap pra operasinal konrit anak mulai mengetahui symbol symbol dalam permaianan sedangkan tahap pra operasinal anak lebih bervariatif sesuai dengan kemampuan anak tersebut.
  • Teori bermain dan permainan menurut Vygotsky
  • Menurut Vygotsky bermain merupakan cara untuk membantu diri anak itu sendiri. Dalam bermain anak akan berlatih mengendalikan dirinya sendiri dan mengontrol dirinya sendiri. Vygotsky juga mennyatakan bahwasannya melalu bermain semua potensi anak akan berkembang karena pada umumnya bermain berkaitan dengan kehidupan anak sehari hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun