2. Membangun Rasa Percaya Pasien kepada Dokter Hewan yang Menangani
Agar hewan merasa aman dan percaya kepada dokter yang menangani, tunjukkan sikap empati dan pendekatan dengan memanggil nama hewan tersebut. Lakukan interaksi sederhana dengan mengelus atau mengajaknya bicara. Meskipun ia tidak dapat memahami kalimat yang diucapkan, hewan tersebut dapat merasakan kasih sayang dan empati yang diberikan oleh dokter hewan.
Aspek yang tidak kalah penting dalam melakukan handling adalah rasa percaya diri dokter hewan. Kepercayaan diri dokter hewan mampu membuat pasien yang ditangani juga merasa aman. Tidak hanya kepercayaan kepada diri sendiri, rasa percaya kepada rekan sejawat yang ikut menangani juga perlu untuk mewujudkan kerjasama tim yang baik.
3. Mengalihkan Perhatian Pasien
Pasien yang sulit ditangani biasanya memerlukan teknik handling khusus untuk mengalihkan perhatiannya. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengalihkan perhatian pasien adalah dengan memberikan makanan favoritnya.
Menjadi Dokter Hewan yang profesional tidak hanya memerlukan pengetahuan medis, tetapi juga kemampuan komunikasi yang baik. Komunikasi dapat membangun hubungan saling percaya antara dokter hewan, klien dan pasien. Selain komunikasi, seorang dokter hewan juga wajib mengedepankan empati dan etika yang baik dalam melakukan penanganan medis sesuai dengan kode etik profesi yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
Cipta, Ayu. (2018). Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar. Tempo.co. Diakses tanggal 27 Desember 2024 dari https://www.tempo.co/hukum/anjingnya-mati-wanita-ini-gugat-dokter-hewan-rp-1-3-miliar-815703
Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia. 2022. Ketetapan Kongres ke-19 Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Tahun 2022 Bab IV tentang Etika Terhadap Klien. Pasal 26 Ayat 2. Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia. Makassar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H