Mohon tunggu...
Aura Safa Salsabila
Aura Safa Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI

MAHASISWI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI S1 GEOGRAFI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengungkap Makna di Balik Simbol Peta RBI di Provinsi Sulawesi Utara

7 Oktober 2024   12:48 Diperbarui: 7 Oktober 2024   13:11 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

NAMA                               : Aura Safa Salsabila

NIM                                   : 2410416220006

KELAS                              : B

DOSEN PENGAMPU   : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si.

PTN                                   : Universitas Lambung Mangkurat

FAKULTAS                     : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 

PROGRAM STUDI       : S1 Geografi

MATA KULIAH             : Kartografi

Mengungkap Makna di Balik Simbol Peta RBI di Provinsi Sulawesi Utara : Kajian Mendalam Berdasarkan Fungsi, Sifat, Warna, dan Bentuk

Apa itu simbol ?

Simbol peta RBI (Rupa Bumi Indonesia) adalah representasi grafis yang digunakan untuk menggambarkan berbagai fitur dan elemen geografis pada peta topografi. Peta RBI ini diterbitkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG), dan simbol-simbol yang digunakan bertujuan untuk memberikan informasi yang mudah dipahami tentang berbagai elemen, seperti sungai, gunung, jalan, dan bangunan. Simbol-simbol ini terdiri dari berbagai bentuk, warna, dan ukuran yang disesuaikan dengan objek yang direpresentasikan.

Berikut ini adalah gambar peta RBI asli dan hasil penyalinannya pada Provinsi Sulawesi Utara :

Camera
Camera

Ada beberapa jenis-jenis simbol peta RBI yaitu :

Simbol Alami (Natural Features):

  • Sungai dan Danau: Sungai digambarkan dengan garis biru berkelok-kelok mengikuti jalur aliran sungai, sedangkan danau diwakili oleh area biru yang mengisi ruang dataran rendah. Ketebalan garis sungai dapat bervariasi, mencerminkan ukuran atau pentingnya sungai.
  • Gunung dan Bukit: Gunung dan bukit biasanya direpresentasikan menggunakan garis kontur. Garis kontur ini menunjukkan perubahan elevasi. Semakin rapat garis kontur, semakin curam medan tersebut.
  • Hutan dan Lahan Basah: Simbol hutan seringkali berupa pola pohon atau area berwarna hijau yang menandakan adanya vegetasi. Lahan basah (wetlands) memiliki simbol yang berbeda, sering kali berbentuk garis-garis berlekuk dengan warna hijau yang lebih pucat.

 Simbol Buatan Manusia (Cultural Features):

  • Bangunan dan Permukiman: Permukiman digambarkan dengan simbol-simbol bangunan kecil atau area yang diisi warna. Untuk bangunan penting atau berukuran besar seperti sekolah, rumah sakit, dan masjid, digunakan simbol-simbol khusus yang memiliki arti tertentu dalam legenda peta.
  • Jalan dan Jembatan: Jalan raya utama biasanya digambarkan dengan garis merah tebal atau hitam tebal, sedangkan jalan kecil atau jalan setapak mungkin hanya digambarkan dengan garis tipis. Jembatan dilambangkan dengan tanda khusus berupa garis melintang di atas jalan atau sungai.
  • Rel Kereta Api: Rel kereta api biasanya direpresentasikan dengan garis tebal yang disertai dengan tanda silang kecil (/////), menunjukkan jalur lintasan rel.

Simbol Infrastruktur Lainnya:

  • Bandara: Bandara sering dilambangkan dengan simbol pesawat kecil atau bentuk landasan pacu yang sederhana.
  • Pelabuhan: Simbol jangkar biasanya digunakan untuk menandai lokasi pelabuhan atau dermaga.

Symbol terbagi menjadi berdasarkan apa saja ?

1. Berdasarkan Fungsinya

Camera
Camera

2. Berdasarkan Sifat

Camera
Camera

3. Berdasarkan Warna

Camera
Camera

4. Berdasarkan Bentuk

Camera
Camera

Makna dari masing-masing simbol 

Berdasarkan Fungsi:

  1. Daratan: Menunjukkan permukaan daratan secara umum, sering kali digunakan untuk menunjukkan area non-air seperti hutan atau gunung.
  2. Perairan: Digunakan untuk elemen-elemen air seperti sungai, danau, waduk.
  3. Budaya: Menggambarkan elemen buatan manusia, seperti kota, pelabuhan, dan batas administratif.
  4. Batas Negara/Provinsi/Kabupaten: Mewakili batas administratif pada berbagai tingkatan, penting untuk menunjukkan yurisdiksi.
  5. Jalan, Rel Kereta Api, Pelabuhan, Bandar Udara: Mewakili infrastruktur transportasi, dengan simbol berbeda tergantung jenis transportasinya

Berdasarkan Sifat:

  1. Kualitatif: Simbol seperti batas negara dan provinsi yang bersifat deskriptif.
  2. Kuantitatif: Menggambarkan elemen yang dapat diukur, seperti ketinggian gunung atau kedalaman laut

Berdasarkan Warna:

  1. Daratan: Warna yang digunakan untuk area darat (hijau atau coklat) tergantung pada ketinggian.
  2. Perairan: Elemen air digambarkan dengan warna biru, dengan kedalaman yang ditandai melalui variasi warna biru

Berdasarkan Bentuk:

  1. Titik: Simbol yang digunakan untuk lokasi tertentu, seperti bandar udara atau ibu kota.
  2. Garis: Digunakan untuk menggambarkan batas negara, jalan, atau sungai.
  3. Luasan: Area besar seperti danau atau rawa.
  4. Aliran: Sungai dan saluran air.

Tujuan dari adanya symbol

1. Menyederhanakan Informasi Geografis

Simbol pada peta dirancang untuk mengonversi fitur geografis yang rumit menjadi visual yang mudah diidentifikasi. Ini membantu pengguna peta memahami elemen geografis dengan lebih cepat. Misalnya, sungai yang kompleks digambarkan dengan garis biru untuk mempermudah pemahaman.

2. Mempercepat Interpretasi Peta

Simbol memungkinkan pengguna untuk segera memahami peta tanpa harus membaca deskripsi panjang. Misalnya, jalan, rel kereta api, dan bangunan memiliki simbol khusus yang diakui secara universal, sehingga mempercepat navigasi dan analisis data peta.

3. Standarisasi Informasi Geografis

Standar simbolisasi memungkinkan konsistensi dalam membaca peta di berbagai wilayah dan aplikasi. Semua pengguna, baik dari lembaga pemerintahan maupun individu, dapat membaca dan memahami simbol peta dengan cara yang sama.

4. Mengatasi Keterbatasan Ruang pada Peta

Peta memiliki keterbatasan dalam hal ukuran dan detail yang bisa ditampilkan. Simbol mengatasi masalah ini dengan mewakili elemen-elemen geografis atau infrastruktur secara ringkas. Misalnya, alih-alih menuliskan deskripsi "Bandar Udara", cukup digunakan simbol pesawat kecil yang mudah dikenali.

5. Memudahkan Perencanaan dan Analisis

Dalam aplikasi praktis seperti perencanaan kota, mitigasi bencana, atau analisis lingkungan, simbol pada peta memudahkan untuk mengidentifikasi area dengan cepat. Misalnya, simbol ketinggian atau kedalaman laut penting dalam memetakan potensi risiko banjir atau penentuan pembangunan infrastruktur.

6. Konsistensi Visual

Penggunaan warna dan bentuk yang seragam memastikan konsistensi visual, sehingga pengguna peta dapat memahami hubungan antar-elemen secara intuitif. Misalnya, warna biru untuk air dan warna cokelat untuk kontur tanah memberikan keterkaitan visual yang mudah dipahami.

Kesimpulan

Dari Kesimpulan materi ini bahwasanya, simbol peta RBI (Rupa Bumi Indonesia) merupakanrepresentasi grafis yang menggambarkan berbagai elemen geografis pada peta topografi. Diterbitkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG), simbol-simbol ini bertujuan untuk memberikan informasi yang mudah dipahami mengenai fitur-fitur seperti sungai, gunung, jalan, dan bangunan. Simbol peta terbagi menjadi beberapa kategori berdasarkan fungsi, sifat, warna, dan bentuk.

Jenis Simbol:

Simbol Alami: Meliputi fitur geografis seperti sungai, danau, gunung, dan hutan. Contohnya, sungai digambarkan dengan garis biru, danau dengan area biru, dan gunung dengan garis kontur.

Simbol Buatan Manusia: Mencakup bangunan, jalan, dan jembatan, yang diwakili dengan simbol yang berbeda tergantung pada ukuran dan jenis infrastruktur.

Simbol Infrastruktur Lainnya: Simbol untuk bandara dan pelabuhan yang membantu menandai lokasi transportasi.

Klasifikasi Simbol :

Berdasarkan Fungsi: Simbol-simbol seperti batas negara, perairan, dan budaya menggambarkan fitur berdasarkan jenisnya.

Berdasarkan Sifat: Terdapat simbol kualitatif yang bersifat deskriptif dan simbol kuantitatif yang menggambarkan ukuran atau kedalaman.

Berdasarkan Warna: Warna hijau untuk daratan, biru untuk perairan, dan coklat untuk kontur menunjukkan variasi fitur geografis.

Berdasarkan Bentuk: Simbol berbentuk titik untuk lokasi tertentu, garis untuk batas dan jalan, serta luasan untuk area besar seperti danau.

Tujuan Penggunaan Simbol:

Menyederhanakan Informasi: Simbol membantu mengonversi informasi geografis yang kompleks menjadi visual yang mudah diidentifikasi.

Mempercepat Interpretasi Peta: Pengguna dapat dengan cepat memahami informasi tanpa membaca deskripsi panjang.

Standarisasi: Memungkinkan konsistensi dalam membaca peta di berbagai wilayah.

Mengatasi Keterbatasan Ruang: Simbol memungkinkan representasi elemen geografis secara ringkas dalam keterbatasan ruang peta.

Memudahkan Perencanaan: Simbol pada peta memfasilitasi identifikasi area yang relevan untuk perencanaan dan analisis lingkungan.

Dengan memahami simbol-simbol ini, pengguna dapat lebih efektif dalam membaca dan menginterpretasi peta, serta memanfaatkan informasi geografis untuk berbagai keperluan praktis.

Sumber Terkait

  1. Badan Informasi Geospasial (BIG). Pedoman teknis dan dokumen mengenai simbol peta dapat ditemukan di BIG.
  2. International Cartographic Association (ICA). Menyediakan pedoman untuk simbolisasi peta, dapat diakses di ICA.
  3. Buku "Kartografi Dasar" oleh Sutrisno yang membahas pentingnya simbol dalam peta.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun