Mohon tunggu...
Cerpen

Maskot

2 September 2017   08:10 Diperbarui: 2 September 2017   09:45 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://pontianak.tribunnews.com/2015/05/03/busana-etnik-dari-bahan-daur-ulang

"Nem akan menjadi maskot apa, Emak?" Tanyaku lagi.

"Nem akan menjelma sebagai Putri Klobot Alas Gede." Jawab Emak percaya diri.

"Seperti apa Emak? Nem penasaran sekali. Sepertinya Emak memberikan kejutan pada Nem." Nem tersenyum bahagia.

"Sebentar aku ambilkan model bajunya. Pasti cocok untuk anak cantik sepertimu, Nem." Emak meninggalkan Nem sendirian duduk diruang tengah. Menunggu Emaknya masuk keruang kamarnya. Dan benar, tak berapa lama Emak keluar dengan membawa seuntai gaun indah dari bahan alami klobot jagung yang telah dipermak dengan rapi dan unik. Unik dengan selempang klobot yang dipadu dengan gaya batik yang eksotik. Aku tak percaya Emak bisa mengerjakan model baju yang hebat begini. Aku tertegun tak percaya. Khayalku menjulang tinggi ke awan, seakan model gaun baju didepanku adalah gaun baju yang dikirim malaikat Jibril dari langit. Jatuh secara tiba-tiba. Air mataku menetes. Aku tampar pipiku berulang-ulang hingga terasa panas. Apakah aku mimpi malam ini? Oh tidak, ini nyata, Emak. Aku peluk Emak dengan kebahagiaan yang mahal tiada tara. Emakku, malaikatku yang sengaja Tuhan kirim untuk menemaniku.

Siang itu cuaca tidak terlalu panas, mendung namun tidak hujan. Malamnya yang telah diguyur hujan membuat siang itu menjadi teduh dan tidak berdebu. Aku berjalan dengan senyum bangga. Tentu saja bangga dengan Emakku yang telah menyulapku menjadi maskot Putri Klobot Alas Gede di karnaval Agustusan. Luar biasa. Dahsyat tak terhingga. Semua orang terkagum-kagum dengan baju Emak. Alami, unik dan eksotik. Gemas dan penasaran dengan gaun yang telah kupakai. Berjuntai-juntai seperti putri salju padahal bahannya hanya dari klobot jagung emak didapur belakang. Aku tak habis pikir, Emak memang luar biasa. Idenya brilian.

Berganti-ganti orang untuk berfoto ria denganku. Sengaja mengabadikan keunikan penampilanku. Dan hampir semua penonton meneriaki namaku. Hebat bukan buatan. Sungguh menawan. Gambarku bercerai-berai dan berhamburan memenuhi dunia maya hingga menjadi penampilan yang paling viral. Sekali lagi aku tampar kedua pipiku, apakah aku mimpi? Tentu saja tidak. Telingaku dipenuhi oleh suara bu Milla dari pengeras suara yang tiada henti mengelu-elukan penampilanku, meski semua peserta juga ikut disebut dengan mendayu-dayu.

Keterangan:

Persilan, merupakan kegiatan bercocok tanam dengan menyewa kawasan hutan.

Ngebon, berhutang.

Slempitan, sisa uang yang disimpan disuatu tempat.

Bangilan, Agustus 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun