Mohon tunggu...
Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Stasiun Tua di Kampungku

25 Maret 2017   16:45 Diperbarui: 26 Maret 2017   01:00 2440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: days-of-dee-tresna.blogspot.co.id

“Kau mencoba merayuku.”

“Tidak, aku hanya mengatakan sejuju-jujurnya bahwa senyummu memang manis.”

“Gombal.”

“Serius Nad!, aku rela menunggu bidadari manis di stasiun ini mulai dari pukul 15.00, dan kau baru muncul pukul 16.15. Lumayan lama kan.”

“Bidadari tak ada yang manis, yang ada cantik, mas.”

“Oh iya, ini bidadari unik, bidadari yang suka naik kereta.”

“Ha..ha..mas selalu begitu, selalu menggombal di depanku.”

“Dan tidak ada cukup bukti aku sedang gombal-in kau.”

“Sama saja mas.”

“Apanya…”

“Gombalnya.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun