Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

Libatkan Anak Didik dengan Lingkungan Alam Sekitar

9 Mei 2016   11:10 Diperbarui: 9 Mei 2016   12:04 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sehingga dari luapan air hujan yang besar itu melalui sungai mengakibatkan tanah longosr atau erosi. Semakin meluas daerah sungai yang bisa mengganggu lahan warga yang telah ditanami tanaman seperti jagung dan palawija. Masalahnya lahan warga telah mengalami kelongsoran akibat arus air yang besar ketika musim hujan. Daerah aliran sungai semakin meluas bersamaan meluapnya arus air sungai akibat hujan deras.

Dari hal-hal sederhana dalam berhubungan dengan alam sekitar mulai dari kebiasaan mencuci tangan, membuang sampah pada tempatnya, membersihkan ruangan kelas, membersihkan halaman sekolah bahkan juga membersihkan rumah dan halaman rumah adalah salah satu upaya mengajak dan membiasakan kegiatan-kegiatan yang langsung berhubungan dengan alam sekitar tempat hidup kita bersama. 

Kemudian mulai kita kenalkan lagi kebiasaan-kebiasaan untuk menanam bunga ditaman, menanam bunga di pot, bahkan sampai menanam pohon diarea yang gersang dan rawan tanah longsor. Dan supaya anak tidak jenuh dan selalu tertarik, buatlah kegiatan-kegiatan itu dengan sangat menyenangkan dan tidak terlalu bersifat membebani, anak didik sudah mau ikut dan bergabung serta antusias itu sudah awal yang bagus.

Kegiatan-kegiatan pembelajaran juga bisa kita adakan diluar kelas, misalkan mengunjungi hutan buatan, membuat laporan sederhana tentang hutan buatan secara berkelompok, memotret hal-hal yang ada dihutan buatan atau tempat-tempat yang masih sangat natural atau alami. Bisa juga mengunjungi sungai, sawah, kebun, danau bahkan bukit-bukit yang ada didaerah kita masing-masing agar anak didik lebih memahami secara langsung bentuk dan permasalahan yang telah terjadi. Jangan terlalu berkutat dalam kelas terus dengan metode yang tak asyik dan anak akan menjadi malas dan tidak tertarik dengan pembelajaran kita.

Ibaratnya anak dan alam adalah ikatan sahabat, jika salah satunya merasa sakit satunya juga ikut perhatian dan membantu untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Jangan kita jauhkan anak dengan lingkungan alam karena itu akan menjadi kebiasaan buruk, anak tidak akan kenal dengan lingkungan alam sekitar sehingga anak akan cenderung menjadi egois dan mementingkan diri sendiri yang cenderung lebih bersikap merusak. Marilah kita mulai dari sekarang untuk memperkenalkan anak-anak didik kita untuk lebih mengerti dan dekat dengan lingkungan alam sekitar agar masa depan lingkungan alam sekitar menjadi gemilang dan lestari seperti masa depan anak-anak didik kita nanti.

Semoga bermanfaat. Amin.

Bangilan, 9 Mei 2016.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun