Mohon tunggu...
Aura Azzara
Aura Azzara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tetaplah madang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ada Apa dengan Nabi Palsu

18 Juni 2023   07:46 Diperbarui: 18 Juni 2023   07:48 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nabi palsu adalah orang yang mengakui menerima wahyu, atau berbicara untuk Allah, atau bisa disebut juga orang yang mengaku nabi dengan tujuan jahat, dintaranya: Politisasi (popularitas) dan membawa pengikutnya kepada perilaku penyimpangan sosial. Sebenarnya dalam Al quran telah di tegaskan bahwa Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam (SAW)

adalah penutup para nabi.

"Muhammad itu sekali- kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (Al-Ahzab [33]: 40).

Dalam beberapa hadist juga telah disebutkan tentang munculnya orang yang mengaku Nabi. Salah satunya:

"Dahulu Bani Israil dipimpin oleh para nabi, setiap seorang nabi wafat, dia diganti oleh nabi yang lain. Dan sesungguhnya tidak ada nabi setelah aku, tetapi akan ada para khalifah, dan jumlah mereka banyak." [HR. Bukhari, kitab: Ahadits al-Ambiya, no:3455; Muslim, no:44/1842, dari Abu Hurairah]

Munculnya nabi palsu tak hanya terjadi pada masa kekhalifan sahabat, tetapi pada zaman sekarang juga tak sedikit orang yang telah mengaku sebagai Nabi. Biasanya yang menyebabkan mereka mengaku Nabi karena memiliki hasrat pribadi keduniaan disertai cintaan pada dunia (hubud dunya). Hasrat ingin menjadi pemimpin, banyak kelompok yang menginginkan kehormatan di tengah masyarakat. Menandingi popularitas Kota Mekah yang memiliki Ka'bah. Para nabi palsu ingin agar wilayah mereka bisa menandingi Mekah dengan Baitul Haramnya. Dan masih banyak lagi sebab lainnya. Nabi palsu pada zaman Khulafaur Rosyidin

Musailamah al-Kazzab dan Sajjah Binti al-Harits

Pada masa kepemimpinan Abu Bakar Ash-Shiddiq. Musailamah dari Bani Hanifah di Yamamah. Istrinya, Sajjah binti al-Harits dari Bani Tamim, juga mengaku sebagai nabi yang menerima wahyu dari Allah SWT untuk disampaikan kepada umat.

Aswad al-Ansi

Nama aslinya Ailat bin Kaab bin Auff Al-Ansi. Aswad berasal dari Bangsa Habasyah yang tinggal di Jazirah Arab.

Al-Harits Al-Kadzdzab

Al-Harits Al-Kadzdzab muncul pada masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan, lalu dia di bunuh. Dan pada pemerintahan Bani Abbas juga muncul sejumlah pembohong.

Mirza Ghulam Ahmad

Ia lahir 15 Februari 1835 di Qadian, wilayah Punjab, sebelah utara India . Ia berasal dari keluarga Muslim. Namun, keluarganya itu dikenal suka berkhianat kepada agama dan negaranya.

Thulaihah bin Khuwailid

Ia adalah seorang dukun. Ia sangat disegani oleh kaumnya. Ketika Rasulullah SAW wafat, ia mengaku sebagi nabi yang menggantikan Muhammad SAW. Dan menciptakan ajaran baru. Yang menurutnya manusia tidak pantas bersujud karena tuhan menciptakan wajah bukan untuk mencium bumi, ia juga menghapus kewajiban zakat pada orang yang kaya.

Mirza Ali Muhammad Ridha Asy-Syairazi

Ia adalah orang Yahudi yang menyamar sebagai Muslim, tinggal di Iran. Ia berbaur di kalangan Syiah Imamiyah. Pada tahun 1844 Mirza Ali mengaku dirinya sebagai nabi. Ia juga mengaku sebagai Albab yang berarti pintu. maksudnya pintu bagi kaum Syiah atau seluruh umat Islam yang akan menyatukan mereka bersama imam yang ditunggu kedatangannya di akhir zaman. Ia juga mengaku bahwa ia adalah titisanTuhan. Dan masih banyak lagi.

Pendusta diatas memulai pengakuannya dengan sedikit demi sedikit. Mula-mula dia mengaku mendapatkan ilham, lalu mengaku sebagai pembaharu agama, lalu mengaku serupa dengan nabi Isa, lalu mengaku sebagai nabi Isa yang dijanjikan akan turun di akhir zaman, lalu pada th 1901 M mengaku sebagai nabi yang sempurna kenabiannya,

Lalu pada zaman sekarang di Indoesia suah tercatat lima orang yang mengaku sebagai penerus atau wakil nabi. Berita terbaru di kutip dari liputan 6.com tragedi penembakan di kantor MUI yang pelaku nya mengaku sebagai Nabi. Pelaku bernama Mustopa NR berusia 60 tahun, ia menembak menggunakan air gun yang menyebabkan satu korban tertembak di bagian punggung. dan korban lain luka terkena serpihan kaca yang pecah akibat peluru. Pelaku tertembak polisi dan dinyatakan meninggal saat perjalan ke rumah sakit. Tak hanya Mustopa, sebelumnya juga banyak orang yang menyebut dirinya sebagai Nabi palsu. Berikut penjelasannya:

Lia Aminuddin alias Lia Eden

Lia Eden mengumumkan dirinya sebagai nabi dan Rosul sekaligus Imam Mahdi. janda berumur 67 tahun itu juga mengatakan bisa meramalkan kiamat, hingga beberapa orang mempercayainya.

Dedi Mulyana alias Eyang Ended

Ia berasal dari Banten ia juga nabi yang berperilaku bejat. Mengaku memperoleh wahyu dari musyawarahnya dengan jin di laut, nabi yang juga berprofesi sebagai dukun ini menyatakan bahwa dirinya juga Nabi.

Ahmad Musaddeq alias Abdul Salam

Di tahun 2006, sosok Ahmad Musaddeq terkenal di seluruh penjuru negeri dengan predikat nabi palsu. saat itu Mussadeq menafsirkan kitab suci dengan cara sendiri dan tidak mewajibkan umatnya solat, puasa dan ibadah wajibnya. Seperti nabi-nabi palsu lainnya, Musadeq mendapatkan wahyu setelah selama 40 hari 40 malam bertapa di gunung Bunder, Bogor.

Ashriyanti Samudra

Di usianya yang tergolong masih muda, Ashriyanti Samuda yang berumur 30 sudah percaya diri mengatakan bahwa ia adalah nabi. Untuk merekrut pengikut, warga Kepulauan Sula, Maluku ia menerbitkan buku yang dicetaknya sendiri kemudian disebarkan kepada masyarakat setempat.

Sutarmin dari Gunung Lawu

Memasuki tahun 2013, sosok nabi palsu kembali muncul di lereng Gunung Lawu. Si nabi yang diketahui bernama Sutarmin adalah seorang guru agama yang meneruskan ajaran pendahulunya Rochmad.

Seperti yang dijelaskan diatas bahwa sebenarnya baik Al quran maupun Hadist telah menegaskan bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir, tetapi masih banyak orang

yang menyebut dirinya sebagai Nabi ataupun orang yang percaya akan adanya Nabi setelah Nabi Muhammad. Disamping itu timbulnya hikmah bahwa Allah telah menetapkan bahwa Dia akan menguji keimanan hamba-hambanya dengan memunculkan orang-orang yang mengaku sebagai nabi setelah Nabi Muhammad. Bagi orang yang memiliki ilmu warisan dari Nabi Muhammad,, maka peristiwa itu akan menambah keyakinan dan keimanan bagi dirinya terhadap kebenaran nabi dan agama yang beliau bawa. Karena memang berita akan munculnya para dajjal (pendusta) yang mengaku sebagai nabi itu telah diberitahukan oleh beliau Nabi Muhammad di masa kehidupannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun