Mohon tunggu...
aura
aura Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Film

Sinopsis Mencuri Raden Saleh, Kisah Pencurian yang Penuh Ketegangan

23 Januari 2024   21:01 Diperbarui: 23 Januari 2024   21:05 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama Pengarang : Angga Dwimas Sasongko                       

Judul Film : Mencuri Raden Saleh

Perusahaan Film : Visinema Pictures

Durasi : 2 jam 34 menit 

Tahun Rilis : 2022

Link Film : https://www.imdb.com/title/tt13484872/ 

Film Mencuri Raden Saleh bercerita tentang aksi perampokan lukisan terkenal karya Raden Saleh, yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Penayangan film ini cukup menghebohkan, pasalnya dapat dibilang film ini merupakan film pertama yang memiliki genre pencurian dan eksekusi dari ide cerita ini cukup berhasil membuat penonton terpukau. 

Film ini menceritakan tentang sekelompok anak muda yang merencanakan pencurian lukisan karya sang maestro, yaitu Raden Saleh yang disimpan di istana negara. Sekelompok anak muda ini, berisikan Piko, yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan. Piko merupakan seorang mahasiswa seni rupa, yang kerap mencari uang dari memalsukan lukisan. Kemudian ada Ucup, yaitu seorang hacker atau  peretas.

Tokoh ini diperankan oleh Angga Yunanda. Selanjutnya ada Sarah yang diperankan oleh Aghniny Haque, yaitu seorang atlet bela diri, Gofar merupakan seorang mekanik, diperankan oleh Umay Shahab, Tuktuk yang diperankan oleh Ari Irham seorang pembalap liar, dan Fella yang diperankan oleh Rachel Amanda, yaitu seorang bandar judi kampur. Mereka semua dapat terbentuk menjadi satu kelompok karena sama-sama mengincar uang yang ditawarkan dari imbalan pencurian tersebut. Terbentuknya kelompok pencurian ini dapat dibilang cukup unik, pasalnya diantara mereka semua tidak saling kenal. 

Rencana pencurian lukisan karya sang maestro ini bermula dari Piko yang membutuhkan uang banyak agar dapat membebaskan sang ayah dari penjara. Piko yang sudah terbiasa mendapatkan uang dari hasil memalsukan lukisan, mendapatkan tawaran dari  Dini yang diperankan oleh Atiqah Hasiholan yang merupakan seorang asisten mantan presiden, yaitu Permadi yang diperankan oleh Tio Pakusadewo. Penawaran ini merupakan pemalsuan salah satu lukisan terkenal dan bersejarah, yaitu lukisan penangkapan Pangeran Diponegoro, karya Raden Saleh. Selain memalsukan lukisan tersebut, Dini meminta untuk menukar lukisan tersebut dengan lukisan asli nya yang berada di istana negara.

 Dalam penawaran ini juga terlibat Ucup sebagai penghubung antara Piko dengan Dini. Dini menawarkan sejumlah uang sebagai imbalan penukaran lukisan tersebut, sebesar 500jt, dimana jumlah imbalan tersebut sangat membantu Piko untuk membantu sang ayah bebas dari penjara. Setelah Piko dan Ucup berfikir panjang, akhirnya mereka menerima tawaran tersebut. 

Mereka berdua merasa dalam perencanaan sampai praktik penukaran lukisan tersebut, tidak dapat dilakukan hanya berdua saja, akhirnya Piko mengajak kekasihnya, yaitu Sarah untuk terlibat dalam operasi penukaran lukisan ini. Kemudian Ucup juga mengajak Fella, teman kampusnya yang ia rasa dapat membantu dalam operasi penukaran lukisan ini. 

Kemudian Fella pun mengajak sepasang adik kakak, yaitu Gofar dan Tuktuk yang kenal dengan Fella saat di tempat balap liar. Ia mengajak Gofar dan Tuktuk untuk ditugaskan sebagai orang yang memegang kendali lapangan. Dalam perencanaan pencurian lukisan ini yang berperan sebagai otak perencanaan nya adalah Fella, untuk bagian hack sistem dan lain sebagainya adalah Ucup, untuk bagian memalsukan lukisan adalah Piko, sedangkan Sarah karena memiliki keahlian dalam bela diri, dalam tim ini ia bertugas untuk membela diri jika lawan atau orang sekitar melakukan perlawanan.   

Piko dan kawan-kawan sudah melakukan perencanaan pencurian lukisan ini sebanyak dua kali, namun pencurian yang pertama mengalami kegagalan. Pertama kali mereka mengeksekusi rencana pencurian ini tidak berjalan lancar dikarenakan terdapat hal yang tidak terduga terjadi. Pada saat proses penukaran lukisan tersebut, saat di jalan menuju venue penukaran gerak-gerik Piko dan kawan kawan dicurigai oleh polisi yang sedang bertugas di jalan. Kemudian polisi mulai mengejar Piko dan teman-teman, sampai komplotan pencuri ini berpencar agar tidak ketahuan. Namun, Tuktuk berhasil ditangkap polisi dan diinterogasi oleh polisi. Saat dilakukan interogasi Tuktuk tidak menjawab sama sekali semua pertanyaan yang diajukan oleh polisi. Kemudian Tuktuk dibebaskan oleh polisi karena tidak ada informasi yang didapatkan. Setelah Tuktuk dibebaskan, komplotan pencuri ini mencari tahu mengapa rencana pencurian ini bisa sampai diketahui oleh polisi setempat. 

Mereka sadar bahwa mereka dijebak oleh Dini dan Permadi. Dini dan Permadi menjebak para komplotan, mereka tidak mau bertanggung jawab mengenai polisi yang mengetahui pencurian lukisan tersebut, Dini dan Permadi hanya memanfaatkan momen ketika lukisan tersebut ketahuan ingin dicuri. Ketika polisi memanggil Dini untuk mengecek apakah lukisan tersebut asli atau tidak, Dini membawa lukisan yang terbukti asli ke kediaman Permadi. Setelah para komplotan mengetahui bahwa mereka hanya dimanfaatkan oleh Dini dan Permadi, mereka mulai menyusun rencana untuk penukaran lukisan asli yang ada di kediaman Permadi. Rencana penukaran lukisan yang kedua kali ini termasuk bentuk balas dendam mereka terhadap Dini dan Permadi. Dalam perencanaan kedua kali nya ini, mereka sangat berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang kemarin sudah dilakukan. Apakah mereka akan berhasil untuk menukarkan kembali lukisan tersebut serta membalas dendam terhadap Dini dan Permadi? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun